Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Green Skill yang Wajib Dimiliki di Usia 20-an, Pelajari Sekarang!

ilustrasi diskusi tim (pexels.com/fauxels)
Intinya sih...
  • Generasi muda perlu siapkan green skill untuk krisis iklim masa depan.
  • Ekoliterasi penting untuk kesadaran lingkungan dan bekal di dunia kerja.
  • Keterampilan ecopreneur, manajemen limbah, kepemimpinan, teknologi adalah investasi jangka panjang.

Saat ini manusia menghadapi gelombang perubahan iklim yang sangat berdampak, terutama bagi generasi muda. Di masa depan mereka akan menghadapi krisis iklim yang lebih dahsyat, jika masalah lingkungan gak segera diatasi dengan serius. Oleh sebab itu, generasi muda perlu menyiapkan green skill, atau keterampilan hijau untuk mendukung masyarakat dan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Green skill bukan sekadar tren yang bisa surut kapan saja, melainkan kebutuhan dunia kerja yang semakin lama berorientasi pada lingkungan hidup. Permintaan individu dengan green skill akan naik drastis seiring praktik berkelanjutan diterapkan di berbagai bidang ekonomi, sosial, hingga politik. Berikut beberapa green skill yang sebaiknya kamu pelajari di usia 20-an.

1.Ekoliterasi

ilustrasi menulis (pexels.com/ivan-samkov)

Ekoliterasi atau biasa disebut literasi berkelanjutan adalah skill dasar yang wajib dimiliki setiap individu di masa depan. Ekoliterasi adalah kemampuan untuk memahami dasar-dasar ekologi atau alam. Termasuk kesadaran etis terhadap lingkungan hidup.

Dengan memiliki skill ekoliterasi, kamu akan menjadi pribadi yang lebih sadar akan berbagai isu lingkungan yang terjadi. Kesadaran ini akan mendorongmu untuk berpikir lebih kritis dan mengambil langkah nyata dalam menanggulangi masalah lingkungan. Sebagai generasi muda, skill ekoliterasi akan bermanfaat sebagai bekal dan fondasi di dunia kerja yang semakin banyak berorientasi pada lingkungan.

2.Ecopreneur

ilustrasi kerja sama tim (pexels.com/tima-miroshnichenko)

Bagi yang ingin terjun ke dunia bisnis atau entrepreneur, punya keterempilan ecopreneur adalah nilai tambah buat kamu. Ecopreneur gak hanya fokus dalam menghasilkan keuntungan, tetapi juga mempertimbangkan kelestarian lingkungan dalam proses produksi. Ecopreneur lebih kompleks karena menghubungkan antara keuntungan finansial, kesejahteraan sosial, dan keberlanjutan lingkungan.

Punya skill ecopreneur akan mendorongmu untuk berinovasi menciptakan terobosan-terobosan sebagai solusi dari masalah lingkungan yang dihadapi saat ini atau di masa depan. Meskipun berfokus pada lingkungan, kamu tetap harus mempelajari skill dasar kewirausahaan seperti manajemen keuangan, pemasaran, hingga pengembangan produk.

3.Manajemen limbah dan daur ulang

ilustrasi presentasi (pexels.com/a-darmel)

Meningkatnya volume limbah yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia sehari-hari menjadikan skill manajemen limbah dan daur ulang sangatlah penting. Keterampilan ini mencakup pengetahuan dan praktik memilah sampah hingga mengolah sampah.

Mengelola limbah dengan baik mampu memndorong kebiasaan yang bertanggung jawab dan meningkatkan skill yang lain seperti problem solving. Kreativitas dibutuhkan untuk mendaur ulang sampah menjadi benda yang bermanfaat. Meskipun sangat sepele, memiliki kemampuan manajemen limbah dan daur ulang yang bagus adalah investasi berharga di masa depan.

4.Kepemimpinan dan advokasi

ilustrasi kerja sama tim (pexels.com/mikael-blomkvist)

Dalam konteks lingkungan, skill kepemimpinan dan advokasi sangatlah krusial, khususnya di usia 20-an. Generasi muda punya peran penting untuk mendorong perubahan positif karena mewarisi tantangan lingkungan yang signifikan. Skill kepemimpian yang mumpuni akan membantu generasi muda mengambil tindakan proaktif atas isu lingkungan yang bisa berdampak di masa depan.

Skill kepemimpinan harus dibarengi dengan skill mengadvokasi, yaitu memberdayakan sebuah komunitas dan memperjuangkan isu-isu lingkungan yang sedang bergulir. Contohnya mengkampanyekan perlindungan alam dan keberlanjutan. Skill ini gak hanya melekat untuk lingkungan saja, tetapi bisa diterapkan di berbagai bidang pekerjaan.

5.Digital green skill

ilustrasi berdiskusi (pexels.com/mikhail-nilov)

Teknologi punya peran besar untuk mengatasi krisis iklim di era digital saat ini. Penguasaan di bidang teknologi dengan pemahaman tentang ekologi adalah kombinasi sempurna untuk meningkatkan peluang karir. Kemampuan seperti analisis data, software, hingga AI sangat membantu menemukan solusi masalah lingkungan.

Contoh yang paling nyata adalah penghitungan jejak karbon. Dengan berkembangnya teknologi, pemetaan terhadap jejak karbon akan lebih mudah. Sehingga, kamu bisa menemukan solusi alternatif untuk mengurangi jejak karbon.

Mengembangkan green skill di usia muda adalah investasi jangka panjang. Skill ini gak hanya digunakan pada dunia kerja saja, tetapi juga kehidupan sehari-hari. Bila kamu kesulitan mengembangkan skill untuk tujuan profesional, kamu bisa memulainya melalui aktivitas sehari-harimu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us