Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan Delegasi dan Lempar Masalah, Jangan Salah Paham!

ilustrasi bekerja (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi bekerja (pexels.com/cottonbro studio)
Intinya sih...
  • Delegasi tugas disertai arahan yang jelas, lempar masalah cuma kasih tugas tanpa panduan.
  • Delegasi tetap ada tanggung jawab bersama, lempar masalah lepas tangan total.
  • Delegasi mempertimbangkan kapasitas orang, lempar masalah asal pilih siapa aja.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di dunia kerja, kamu sering dengar istilah delegasi tugas. Tapi sayangnya, masih banyak yang salah kaprah dan menganggap delegasi itu sama aja dengan lempar tanggung jawab. Padahal keduanya beda banget, lho! Delegasi yang benar justru bisa bikin tim makin solid dan produktif, sementara lempar masalah cuma bikin suasana kerja jadi toxic.

Buat kamu yang masih bingung bedanya apa, atau mungkin tanpa sadar selama ini malah jadi korban "lemparan masalah" dari atasan, yuk bahas tuntas perbedaannya. Siapa tahu setelah baca ini, kamu bisa lebih peka dan gak salah paham lagi soal delegasi yang sebenarnya. Let's check it out!

1. Delegasi disertai arahan yang jelas, lempar masalah cuma kasih tugas tanpa panduan

Ilustrasi bekerja (pexels.com/Yan Krukau)
Ilustrasi bekerja (pexels.com/Yan Krukau)

Kalau mendelegasikan tugas, pasti ada briefing yang detail. Mulai dari tujuan yang mau dicapai, standar kualitas yang diharapkan, hingga deadline yang harus dipenuhi. Semua informasi penting disampaikan dengan jelas biar orang yang menerima tugas paham betul apa yang harus dikerjakan.

Beda cerita kalau cuma lempar masalah. Biasanya tugasnya diberikan mendadak dengan instruksi yang minim banget. "Tolong kerjain ini ya, pokoknya beres aja", kira-kira begitu. Akibatnya, penerima tugas jadi bingung dan hasil kerjanya pun gak sesuai ekspektasi.

2. Delegasi tetap ada tanggung jawab bersama, lempar masalah lepas tangan total

Ilustrasi bekerja (pexels.com/Alena Darmel)
Ilustrasi bekerja (pexels.com/Alena Darmel)

Saat didelegasikan tugas, si pemberi tugas tetap bertanggung jawab atas hasil akhirnya. Makanya, dia akan rutin mengecek progres, siap memberikan bantuan kalau dibutuhkan, dan ikut memastikan semuanya berjalan lancar. Ini bentuk kerja sama yang sehat dalam tim.

Kalau lempar masalah? Wah, beda banget! Begitu tugas diserahkan, si pemberi tugas langsung cuci tangan. Gak mau tahu lagi gimana prosesnya, yang penting beres. Kalau ada masalah atau hasilnya gak bagus, yang disalahkan ya orang yang mengerjakan. Padahal, tanpa arahan dan dukungan yang proper, wajar aja kalau hasilnya gak maksimal.

3. Delegasi mempertimbangkan kapasitas orang, lempar masalah asal pilih siapa aja

Ilustrasi bekerja (pexels.com/RDNE Stock project)
Ilustrasi bekerja (pexels.com/RDNE Stock project)

Delegasi yang baik selalu mempertimbangkan kemampuan dan beban kerja orang yang akan menerima tugas. Ada proses mikir: "Siapa yang paling cocok untuk ini? Apakah dia punya waktu dan skill yang dibutuhkan?" Tujuannya biar tugas bisa dikerjakan dengan optimal tanpa memberatkan siapa pun.

Sementara lempar masalah gak pakai pertimbangan matang. Yang penting ada orang yang bisa disuruh, langsung kasih aja tugasnya. Gak peduli orangnya sudah overload atau belum punya pengalaman di bidang tersebut. Alhasil, bukannya meringankan beban, malah bikin stress level di tim makin tinggi.

4. Delegasi ada follow up dan feedback konstruktif, lempar masalah cuma nunggu hasil

Ilustrasi bekerja (freepik.com/freepik)
Ilustrasi bekerja (freepik.com/freepik)

Dalam delegasi yang proper, selalu ada komunikasi dua arah. Si pemberi tugas rutin follow up untuk tahu progresnya, siap diskusi kalau ada kendala, dan memberikan feedback yang membangun. Ini bikin penerima tugas merasa didukung dan bisa belajar dari prosesnya.

Beda halnya dengan lempar masalah yang cenderung satu arah. Tugas diberikan, lalu ditinggal begitu aja sampai deadline. Gak ada checking, gak ada bimbingan. Tahu-tahu pas deadline minta hasilnya harus sempurna. Kalau ada yang kurang, bukannya dikasih masukan yang konstruktif, malah langsung dikritik habis-habisan.

5. Delegasi bertujuan mengembangkan tim, lempar masalah cuma mau enaknya sendiri

Ilustrasi bekerja (pexels.com/Mikhail Nilov)
Ilustrasi bekerja (pexels.com/Mikhail Nilov)

Delegasi sejati punya tujuan mulia, yakni mengembangkan kemampuan anggota tim sambil menyelesaikan pekerjaan. Ada unsur pembelajaran dan trust building di dalamnya. Dengan delegasi yang tepat, anggota tim bisa berkembang dan merasa dipercaya untuk handle tanggung jawab lebih besar.

Kalau lempar masalah? Motivasinya simpel, gak mau repot. Daripada ngerjain sendiri, mending suruh orang lain. Gak ada niat untuk mengembangkan skill orang tersebut atau membangun kepercayaan dalam tim. Yang penting beban kerja pribadi berkurang, urusan development tim mah nomor sekian.

Nah, sekarang udah jelas kan bedanya delegasi yang benar sama lempar masalah? Kalau kamu seorang leader, pastikan kamu melakukan delegasi dengan benar, bukan cuma lempar tanggung jawab. Dan kalau kamu merasa jadi korban "lemparan masalah", mungkin sudah saatnya untuk speak up atau evaluasi environment kerja kamu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us

Latest Life Jawa Tengah

See More

5 Jenis Olahraga Ringan yang Aman Dilakukan Malam Hari, Apa Saja?

24 Sep 2025, 10:30 WIBLife