5 Tanda Keseimbangan Gula Darahmu Terganggu, Pusing Saat Bangun Tidur

Pernahkah kamu merasa pusing atau berkunang-kunang saat baru saja bangun tidur? Mungkin kamu berpikir itu hanya karena tidur yang terlalu lama atau kurang tidur. Tapi tahukah kamu bahwa sering pusing saat bangun tidur bisa menjadi tanda bahwa keseimbangan gula darahmu terganggu?
Ya, fluktuasi gula darah yang tidak stabil, baik itu terlalu rendah atau terlalu tinggi, bisa memengaruhi tubuhmu, termasuk menyebabkan pusing atau rasa lemah saat bangun tidur. Yuk, simak penjelasan lebih lanjut tentang hubungan antara pusing saat bangun tidur dan gula darah!
1. Kadar gula darah rendah saat bangun tidur

Salah satu penyebab utama pusing saat bangun tidur adalah kadar gula darah yang rendah atau yang dikenal dengan istilah hipoglikemia. Ketika tubuh tidak mendapatkan asupan makanan dalam waktu lama, seperti saat tidur semalaman, gula darah bisa turun drastis, dan tubuh bisa merasa lemas, pusing, atau bahkan gemetar.
Hal ini terjadi karena tubuh menggunakan gula darah sebagai sumber energi utama untuk berfungsi dengan baik. Dengan kata lain, ketika tubuh kekurangan gula darah, otak akan mengalami kekurangan energi yang diperlukan untuk berfungsi secara normal, sehingga menyebabkan gejala seperti pusing atau bahkan kebingungan.
2. Penyebab gula darah rendah saat tidur

Tingkat gula darah yang rendah saat bangun tidur sering terjadi karena tubuh mengeluarkan insulin untuk menurunkan gula darah. Ini bisa menjadi masalah bagi orang yang memiliki diabetes atau gangguan metabolisme lainnya, di mana tubuh memproduksi terlalu banyak insulin bahkan ketika gula darah sudah cukup rendah.
Pada beberapa kasus, hipoglikemia bisa terjadi pada orang yang mengonsumsi obat diabetes, atau bisa juga disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur. Seperti melewatkan makan malam atau makan makanan yang mengandung sedikit karbohidrat.
3. Gula darah tinggi juga bisa menyebabkan pusing

Tak hanya gula darah yang rendah, gula darah yang tinggi atau hiperglikemia juga bisa menyebabkan pusing. Ketika kadar gula darah terlalu tinggi, tubuh kesulitan menggunakan glukosa dengan efisien, yang bisa menyebabkan dehidrasi dan meningkatkan tekanan darah, keduanya bisa memengaruhi keseimbangan tubuh dan menyebabkan rasa pusing, terutama setelah bangun tidur.
Fluktuasi gula darah yang tidak terkontrol, baik itu tinggi maupun rendah, dapat menyebabkan berbagai gejala. Termasuk pusing, kelelahan, dan rasa tidak nyaman secara umum.
4. Fluktuasi gula darah akibat pola makan tidak teratur

Pola makan yang tidak teratur bisa menyebabkan fluktuasi gula darah yang tajam, yang meningkatkan risiko pusing saat bangun tidur. Melewatkan makan malam atau makan dalam porsi kecil dapat menyebabkan gula darah turun di pagi hari, sementara konsumsi makanan tinggi gula atau karbohidrat olahan sebelum tidur bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang tidak sehat.
Mengatur pola makan yang sehat dan teratur, dengan porsi yang seimbang, sangat penting untuk menjaga gula darah tetap stabil dan mencegah gejala pusing atau lemas saat bangun tidur.
5. Masalah tidur dan gangguan metabolisme

Kualitas tidur yang buruk juga dapat memengaruhi keseimbangan gula darah. Kurang tidur atau tidur yang terganggu dapat memengaruhi produksi hormon seperti insulin, yang berperan dalam pengaturan gula darah.
Jika kualitas tidurmu terganggu, tubuh mungkin tidak bisa mengatur gula darah dengan baik, yang akhirnya menyebabkan fluktuasi gula darah yang tajam dan pusing saat bangun tidur. Gangguan tidur kronis dapat memengaruhi metabolisme tubuh, yang mengarah pada masalah pengaturan gula darah dan gejala seperti pusing.
Sering pusing saat bangun tidur memang bisa jadi tanda bahwa keseimbangan gula darahmu terganggu. Baik itu gula darah rendah maupun tinggi, keduanya dapat menyebabkan tubuh merasa lemah, pusing, atau bahkan kebingungan. Jika kamu sering merasakan pusing saat bangun tidur, pastikan untuk memeriksa pola makanmu, tidur yang cukup, serta menjaga keseimbangan gula darah dengan cara yang sehat. Jika gejala ini terus berlanjut, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.