5 Kebiasaan yang Perlu Dilatih agar Tidak Kerap Membandingkan Diri

- Kerap membandingkan dengan orang lain, bikin kamu lupa akan kelebihan dan prestasi yang sudah dicapai.
- Latih diri untuk mengapresiasi kemajuan diri sendiri agar tidak mudah menyerah dengan segala tantangan.
- Sibuk membandingkan dengan orang lain membuatmu melupakan proses hidup dan fokus pada hasil akhir.
Di zaman modern seperti saat ini, kamu diberi kemudahan-kemudahan untuk mengetahui kehidupan orang lain. Kamu bisa dengan mudah tahu rahasia kesuksesan karier copywriter, kesuksesan diet tanpa merasa tersiksa bahkan cara berkencan pun bisa kamu ketahui. Namun sayangnya, tanpa disadari kamu juga jadi kerap membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Padahal satu sama tidak saling kenal, namun ada perasaan insecure. Menganggap diri sendiri jauh tertinggal dan merasa selama ini jadi pribadi yang tidak cukup baik. Pahamilah, kalau kerap membandingkan diri sendiri dengan lain akan mengancam kesehatan mental bahkan fisikmu. Sebaiknya latih lima kebiasaan berikut ini, agar kemu berhenti membanding-bandingkan hidupmu.
1.Mengapresiasi diri sendiri sesering mungkin

Kerap membandingkan dengan orang lain, bikin kamu lupa kalau diri sendiri juga punya kelebihan dan prestasi yang sudah dicapai. Terlalu fokus ke kehidupan orang lain, bikin kamu cenderung meremehkan hal-hal kecil dari kemajuan hidupmu. Gak peduli sekecil apa prestasi kamu hari ini, patut untuk dirayakan, lho.
Latih diri kamu untuk memiliki kebiasaan sesering mungkin mengapresiasi dirimu sendiri. Dengan begitu, kamu akan menyadari kalau kamu bertumbuh, berada di jalan yang tepat sesuai arah hidup yang kamu rencanakan. Dengan sering mengapresiasi kemajuan dirimu, kamu sedang membangun kekuatan untuk tidak mudah menyerah dengan segala tantangan. Kamu hanya kana fokus ke dirimu sendiri.
2.Meningkatkan rasa percaya diri

Mereka yang kerap membandingkan dirinya dengan orang lain, sulit untuk memiliki rasa percaya diri. Sekalipun kamu sadar, kalau kehidupanmu sudah cukup baik. Namun tetap saja kamu merasa segala aspek kehidupanmu tidak ada yang bisa dibanggakan, karena kamu tidak cukup percaya diri dengan dirimu sendiri.
Mulai sekarang, ambil sikap tegas untuk tidak melihat orang lain sebagai tolok ukur hidupmu. Mulailah fokus untuk meningkatkan rasa percaya diri, dengan memperbaiki penampilan, berkumpul dengan orang yang berkualitas, jaga kesehatan untuk membentuk postur tubuh agar tampil percaya diri. Dengan berusaha meningkatkan rasa percaya diri, akan memberi kesempatan pada dirimu sendiri menemukan dan menerima kelemahan serta mengembangkan kelebihan pada dirimu.
3.Lebih fokus pada prosesnya bukan hasil

Sibuk membandingkan dengan orang lain, membuat kamu kerap melupakan proses hidup. Kamu cenderung fokus pada hasil akhir, mengabaikan proses di balik keberhasilan. Padahal proses yang telah kamu lalui akan membentuk karaktermu di masa depan. Kalau lebih fokus pada prosesnya, kamu akan bisa menemukan lalu menghargai hal-hal kecil dari kemampuan yang kamu punya.
Sadari, bahwa proses untuk mendapatkan hasil akhir itu menjadi bagian penting dari perkembangan karaktermu. Setiap usaha kecil yang kamu lakukan adalah pencapaian berharga yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Proses hidup yang kamu lalui, gak hanya menentukan hasil akhir, namun akan membantu kamu untuk tidak bosan belajar dan bertumbuh.
4.Mengurangi rasa cemas yang berlebihan

Sebetulnya banyak orang yang telah sadar, kamu sumber rasa cemas hingga berlebihan salah satunya karena kerap membanding-bandingkan hidupmu dengan orang lain. Saat melihat orang lain berhasil dalam hal apapun, kamu merasa tertinggal dan cemas dengan masa depanmu. Kamu malah mempertanyakan kemampuan dirimu sendiri. Ketahuilah, cemas berlebihan malah bikin kamu tidak produktif.
Berjanjilah ke dirimu sendiri untuk tidak lagi membanding dirimu dengan orang lain. Langkah penting yang bisa kamu lakukan adalah dengan mencari sumber kecemasan tersebut. Misalnya, kamu kerap merasa cemas setiap kali memantau sosial media teman sekolahmu. Mulai sekarang unfollow sosial medianya, jangan memberi kesempatan membiarkan kesuksesan orang lain mengendalikan emosimu.
5.Refkeksi ke diri sendiri

Di dalam lubuk hatimu yang paling dalam, tentu kamu paham kalau setiap orang memiliki waktunya masing-masing. Ambil waktu untuk duduk sebentar, jauhkan ponsel dan mulailah refleksi diri. Flashback, sudah sejauh apa kamu melangkah dan bagaimana upayamu.
Saat melihat kehidupan orang lain begitu sempurna, bukan berarti hidupmu terpuruk atau yang paling menderita. Fokus dengan hal-hal yang bisa kamu kontrol, misalnya belajar lebih serius, konsisten dengan jadwal olahraga. Dengan fokus disertai kesabaran, kamu bisa mencapai tujuan yang kamu inginkan tepat pada waktunya. Jadikan refleksi diri sebagai kebiasaan agar tidak insecure bahkan iri dengan kehidupan orang lain.
Sebetulnya, gak ada gunanya juga kalau hanya membandingkan dengan orang lain tanpa ada upaya untuk mencapainya. Jangan bersembunyi dengan alasan menjadikan orang lain sebagai sosok yang memotivasimu! Kalau nyatanya kamu malah kerap insecure, bukan malah fokus berproses.