5 Cara Menghadapi Abuse dalam Hubungan, Jangan Biarkan Terjebak!

- Mengenali tanda-tanda abuse dalam hubungan, termasuk kekerasan fisik, emosional, dan verbal.
- Mendiskusikan dengan orang terpercaya untuk mendapatkan dukungan moral dan rencana langkah selanjutnya.
- Cari bantuan profesional jika merasa sulit keluar dari hubungan abusive, termasuk rencana keluar yang aman.
Menghadapi abuse (kekerasan) dalam hubungan merupakan keadaan yang tidak mudah dan membutuhkan keberanian untuk mengenali, mengatasi, serta mencari bantuan. Penyalahgunaan dapat terjadi dalam banyak bentuk, misalnya fisik, emosional, verbal, atau bahkan finansial.
Selain itu, penting untuk segera mengambil tindakan yang bertujuan sebagai perlindungan diri. Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi abuse dalam hubungan.
1. Menyadari tanda-tanda abuse

Tahapan pertama untuk menghadapi abuse adalah menyadari tanda-tanda kekerasan yang kerapkali terselubung. Abuse tak hanya berupa tindakan fisik, namun juga bisa berupa pelecehan emosional dan verbal yang seringkali lebih sulit untuk disadari. Pelaku abuse umumnya mencoba untuk mengendalikan atau merendahkan kamu, sehingga membuat kamu merasa bersalah atau tak berdaya.
Dengan menyadari bahwa perilaku ini tak normal, kamu dapat mulai memahami bahwa kamu pantas untuk memperoleh hubungan yang sehat dan penuh kasih. Apabila kamu merasa terjebak dalam siklus kekerasan atau manipulasi, penting untuk membuka mata dan tak mengabaikan tanda-tanda abuse.
2. Membicarakannya dengan orang terdekat

Sesudah menyadari terjadinya abuse, tahapan berikutnya adalah mendiskusikannya dengan orang yang kamu percayai, seperti teman dekat, keluarga, atau bahkan konselor. Mengungkapkan keadaan ini pada orang lain bisa membantu kamu untuk meringankan beban emosional dan memberikan perspektif yang lebih jelas mengenai apa yang perlu dilakukan.
Orang-orang terdekat dapat pula memberikan dukungan moral dan membantu kamu untuk melihat pilihan yang mungkin sebelumnya belum terpikirkan. Selain itu, mereka juga bisa membantu kamu dalam merencanakan langkah selanjutnya, termasuk mencari bantuan profesional bila dibutuhkan.
3. Tentukan batasan

Seusai memperoleh dukungan emosional, langkah penting selanjutnya adalah menetapkan batasan dalam hubungan. Hal tersebut termasuk menegaskan apa yang tak dapat kamu toleransi dalam perlakuan pasangan. Menetapkan batasan bisa membantu dalam mencegah perilaku abusive yang terus-menerus berulang dan memperlihatkan bahwa kamu menghargai diri sendiri.
Mendiskusikan batasan ini harus dilakukan dengan tegas, walaupun hal ini dapat menyebabkan konfrontasi. Apabila pasangan kamu terus melewati batasan ini, maka itu adalah tanda bahwa kamu perlu untuk mempertimbangkan kembali keberlanjutan hubungan tersebut.
4. Mencari bantuan profesional

Bila kamu merasa tak dapat keluar dari kondisi abuse sendirian, maka jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Terapis, konselor, atau pekerja sosial yang berpengalaman bisa membantu kamu dalam menangani hubungan abusive dan mereka juga bisa membantu dalam menemukan jalan keluar yang aman dan mendukung pemulihan emosional.
Sejumlah organisasi juga menawarkan bantuan khusus untuk korban abuse, seperti hotline krisis atau tempat perlindungan. Bantuan profesional bisa memberikan rencana yang terstruktur dan aman, serta membantu kamu dalam menghadapi trauma yang mungkin kamu rasakan setelah mengalami hubungan yang abusive.
5. Menyiapkan rencana keluar

Apabila abuse terus berlanjut dan kamu merasa bahwa hubungan tersebut tak bisa dilanjutkan, maka penting untuk menyiapkan rencana keluar yang aman. Rencana ini dapat berupa tempat untuk berlindung, akses ke dukungan hukum, serta sumber keuangan yang mencukupi untuk sementara waktu sesudah meninggalkan hubungan tersebut.
Mempunyai rencana keluar membantu kamu untuk bergerak dengan lebih percaya diri dan meminimalisir risiko apabila pelaku abuse mencoba untuk mencegah kamu pergi. Selain itu, jangan menunda-nunda tindakan ini, terlebih bila situasi sudah mulai membahayakan keselamatan fisik atau emosional kamu.
Menghadapi abuse dalam hubungan memerlukan keberanian dan dukungan yang tepat. Apabila kamu merasa terperangkap dalam kondisi yang tidak sehat, maka penting untuk mencari bantuan dari orang-orang tepercaya atau profesional, misalnya konselor atau organisasi yang menangani kekerasan dalam hubungan.