Harga Bawang Merah dan Emas Naik, Jateng Alami Inflasi 0,26 Persen

Semarang, IDN Times - Bank Indonesia (BI) mencatat inflasi bulan November di Jawa Tengah mengalami kenaikan mencapai 0,26 persen. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan Oktober yang sebesar 0,19 persen.
1. Inflasi Jateng lebih rendah dari nasional
Meski demikian, realisasi inflasi tersebut lebih rendah dibandingkan nasional yang mengalami inflasi sebesar 0,30 persen (mtm). Kemudian, secara tahunan inflasi Jawa Tengah tercatat sebesar 1,33 persen (yoy), juga lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang sebesar 1,55 persen (yoy).
Plh. Kepala Perwakilan BI Jateng, Ndari Surjaningsih mengatakan, peningkatan tekanan inflasi ini dipengaruhi oleh Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau serta Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya.
“Dari Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, kenaikan inflasi didorong oleh kenaikan harga pangan utama, antara lain bawang merah, minyak goreng, tomat, dan daging ayam ras,” ungkapnya, Jumat (6/12/2024).
Menurut dia, kenaikan harga bawang merah berlangsung seiring dengan periode panen yang telah berakhir. Sehingga, sebagian besar wilayah sentra sedang memasuki masa tanam kembali di antaranya Demak, Brebes, dan Nganjuk.