TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Wilayah di Jateng Diperkirakan Bakal Diguyur Hujan Es

Hujan es fenomena biasa 

Ilustrasi hujan es (IDN Times/Arief Rahmat)

Semarang, IDN Times - Sejumlah kabupaten/kota yang berada di daerah udara yang kering dan lembab berpotensi diguyur hujan es.

Stasiun BMKG Meteorologi Ahmad Yani Semarang menyatakan daerah kering yang dimaksud letaknya di area Soloraya, Semarang, pantai selatan Jawa Tengah, pantai utara bagian tengah, pantai utara bagian timur dan pantai utara bagian barat. 

1. Sragen, Klaten, Semarang, Solo berpeluang dilanda hujan es

Para pesepeda Klaten mengikuti gowes dan breakfast Minggu (13/2/2022) yang diikuti berbagai kelompok, pesepeda yang ada di Klaten. Dok Jendela Klaten

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun BMKG Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Giyarto, mengatakan hujan es akan didahului dengan kemunculan awan cumulonimbus atau awan Cb. 

"Mulai dari Sragen, Klaten, sebagian Solo Raya, wilayah Pansela, Pantura timur sampai Semarang. Karena biasanya hujan es ditandai dengan wilayah lembab di tempat lain dan ada daerah kering," ungkap Giyarto, Sabtu (24/9/2022). 

2. Hujan es siklus yang normal

ANTARA FOTO/Asep Fathultahman

Dari analisa cuaca yang dilakukan BMKG Meteorologi Ahmad Yani, pantauan citra satelit himawari memperlihatkan mulai jam 19.00-20.30 WIB menunjukan adanya pertumbuhan awan Cb dengan suhu terendah mencapai kisaran 80 derajat sampai 100 derajat celcius. 

Menurut Giyarto, hujan es merupakan siklus cuaca yang kerap terjadi selama peralihan musim atau pancaroba. Sebab, ketika pancaroba terjadi juga dibarengi dengan temperatur udara yang panas sertabawan Cb yang jumlahnya sangat tinggi. 

3. Waspadai petir dan angin kencang

Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Mardya Shakti)

Ia mewanti-wanti kepada masyarakat yang melihat awan Cb supaya mewaspadai kemunculan kilatan petir yang disertai hembusan angin kencang. 

Selain itu, adanya puting beliung dan gulakan juga patut diwaspadai oleh pilot pesawat terbang. 

"Bahaya yang terjadi mulai petir, terus mikroba donbass, hujan lebat, sertai angin dan puting beliung dan gulakan. Pesawat tidak boleh berada disamping atau masuk ke awan tersebut. Bisa berefel menyebabkan pesawat terhampas ke bawah atau ke atas," terangnya. 

Baca Juga: 289 Lansia di Jateng Alzheimer: Pengaruh Hedonisme, Mementingkan Uang

Berita Terkini Lainnya