TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cuaca Berubah Cepat, Suhu Udara di 8 Gunung Jateng di Bawah 20 Derajat

Embun pas bisa rusak tanaman di Dieng

Ilustrasi Gunung Slamet. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Semarang, IDN Times - Perubahan cuaca yang ekstra cepat membuat temperatur udara di wilayah Jawa Tengah berubah drastis. Stasiun BMKG Klimatologi Kelas IA Semarang menyatakan belakangan ini perubahan cuaca dialami oleh semua daerah terutama di Kota Semarang. 

"Kalau akhir-akhir suhu udara di Kota Semarang saat siang hari sekitar 33 derajat celcius. Dan terpantau dari kelembapan udaranya mencapai 50 persen. Sehingga penduduk sekitar merasakan memang tambah panas dan udaranya gerah," kata Zauyik Nana Ruslan, Staf Data dan Informasi Stasiun BMKG Klimatologi Kelas IA Semarang ketika dihubungi IDN Times, Kamis (29/7/2021). 

 

Baca Juga: Urgent! Stok Vaksin di Semarang Menipis, Dua Hari Lagi Bakal Habis

1. Suhu udara saat malam hari di Semarang sekitar 23-25 derajat

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Pihaknya mengatakan kondisi cuaca yang terjadi saat ini telah menandakan bahwa sebagian besar kabupaten/kota memasuki peralihan menuju puncak musim kemarau.

Sebab adanya pergerakan angin timuran yang bersumber dari arah tenggara menyebabkan cuaca pagi sampai malam cenderung lebih cerah ketimbang bulan sebelumnya. 

Menurutnya suhu udara menjadi sangat dingin ketika malam hari karena ada penurunan temperatur udara hingga 23-25 derajat celcius. 

2. Stasiun Klimatologi tegaskan perubahan cuaca masih normal

shutterstock.com/dean drobot

Zauyik mengatakan perubahan cuaca saat ini masih normal sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. "Untuk Semarang suhu saat malam hari antara 23-25 derajat. Ini masih normal dan hampir mirip dengan tahun lalu. Soalnya bulan Juli ini juga cuacanya agak basah, masih ada hujan lokal di beberapa daerah," ujarnya. 

Lebih lanjut, ia menyampaikan dengan perubahan cuaca yang cepat diperkirakan suhu udara di wilayah pegunungan menjadi dibawah 20 derajat celcius. Hal itu akan dialami di wilayah Dataran Tinggi Dieng, Gunung Slamet, Gunung Sumbing, Gunung Sindoro, Gunung Merbabu, Gunung Merapi, Pegunungan Kendeng dan Gunung Lawu.

"Suhu udara diperkirakan tambah dingin terutama di wilayah pegunungan. Temperaturnya dibawah 20 derajat celcius. Ini karena kelembapan udaranya sangat kering," paparnya.

3. Warga berpotensi mengalami dehidrasi

Infografis Mengenai Dehidrasi (IDN Times/Mardya Shakti)

Pihaknya pun mengingatkan kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi potensi dehidrasi ketika beraktivitas diluar rumah.

Selain itu, lahan-lahan kering juga rawan terbakar. Bagi warga yang tinggal di Dieng telah diminta mewaspadai kemunculan embun pas yang berpeluang merusak tanaman milik para petani.

"Embun pas yang muncul di Dieng bisa membekukan tanaman sehingga berpotensi hasil pertanian jadi gagal panen karena kurang suplai air bersih. Maka petani kita sarankan supaya mengganti dengan tanaman yang lebih adaptif," jelasnya. 

Baca Juga: BMKG: Waspada Bencana di 5 Kabupaten di Jateng Pada Puncak Kemarau

Berita Terkini Lainnya