Sarpras Terbatas, BPOM Bentuk Jejaring Laboratorium Kosmetik
BPOM teken kerjasama dengan dua kementerian dan lab swasta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) membentuk Jejaring Laboratorium Kosmetik Indonesia (JLKI) guna menyiasati keterbatasan sarana prasarana serta sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki saat ini.
Pembentukan JLKI dilakukan dengan meneken perjanjian bersama Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Badan Standardisasi Nasional (BSN), PT Saraswanti Indo Genetech, PT SGS Indonesia, dan PT Angler Biochemlab di Patrajasa Semarang.
Baca Juga: BPOM Sita Sejumlah Varian Kopi Starbuck
1. BPOM berusaha libatkan laboratorium eksternal dan kementerian untuk awasi peredaran kosmetik
Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito mengungkapkan ketersediaan sumber daya diperlukan untuk mengembangkan metode analisis dan pengujian sampel produk kosmetik yang selama ini beredar luas.
"Melalui jejaring dan keterlibatan laboratorium eksternal, baik laboratorium kementerian, lembaga maupun laboratorium swasta, dapat bersinergi dalam meningkatkan perlindungan masyarakat dari produk kosmetik yang berisiko terhadap kesehatan," kata Penny dalam keterangan yang diterima IDN Times, Sabtu (21/1/2023).
Baca Juga: Bawaslu Semarang Mulai Petakan Potensi TPS Khusus, Ini Lokasinya