TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dunia Dibayangi Resesi, Jokowi Ingatkan Untuk Fokus ke Pasar Kerja

Persiapkan lapangan kerja seluas-luasnya

Presiden Jokowi Resmikan Pembukaan Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) ke-10 di JCC (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Surakarta, IDN Times - Presiden Joko Widodo mengingatkan di tengah perekonomian dunia yang sedang tidak pasti, pemerintah bersama semua pihak agar mengelola perekonomian nasional agar tak jatuh ke jurang resesi.

Fokus saat ini menurut Jokowi yakni kepada pasar kerja, yakni menyediakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya untuk masyarakat. "Sekarang maupun ke depan kita harus fokus kepada pasar kerja. Karena ke depan terlalu sedikit peluang kerja untuk sangat banyak tenaga kerja yang sangat membutuhkan, 'go few job for to many people' ini yang harus kita hindari," kata Jokowi saat membuka Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) XXII dan Seminar Nasional 2024 yang digelar di Hotel Alila, di Kota Surakarta, Kamis (19/9/2024).

Meski begitu ia juga mengingatkan agar tidak terlalu mengikuti skenario perekonomian global "Jangan terlalu kita terbawa oleh skenario ekonomi global meskipun kita harus selalu melihat angka-angka dan mengkalkulasi perhitungan-perhitungan yang cermat," katanya.

Jokowi mengatakan fokus menciptakan pasar kerja ini juga menyiapkan bonus demografi Indonesia di tahun 2030 mendatang, pasalnya bonus demografi merupakan alah atu kunci yang akan melompatkan Indonesia menjadi negara maju atau tidak. Bonus demografi bisa menjadi sebuah kekuatan tetapi juga bisa menjadi beban ke depannya jika tak dipersiapkan dengan baik. "Bonus demografi ini membutuhkan pembukaan kesempatan kerja yang sebesar-besarnya, padahal saat ini untuk membuka lapangan kerja itu kita menghadapi tantangan yang sangat-sangat berat, semua negara mengalami tantangan ini," katanya.

Menurut catatan Jokowi telah banyak negara yang saat ini jatuh ke jurang resesi termasuk diantaranya Inggris yang notabene merupakan gara maju. Dikatakannya ada sebanyak 96 negara telah jatuh ke jurang resesi dan kini menjadi pasien dari IMF.

 

Baca Juga: Jokowi Resmikan Tol Solo-Jogja Sesi 1 Sejauh 22,3 KM

Berita Terkini Lainnya