TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rizal Ramli Ramalkan Pertumbuhan Ekonomi 2020 Meleset Dari Target

Munculnya Zombie Company

IDN Times / Larasati Rey

Surakarta, IDN Times – Pakar Ekonomi Nasional, Rizal Ramli memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 hanya akan berkisar pada angka 4,5 persen. Hal tersebut meleset dari target pemerintah sebesar 5,3 persen.

Baca Juga: Pulau Jawa Masih Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

1. Pertumbuhan ekonomi tahun 2020 diprediksi Rizal Ramli hanya sekitar 4,5 persen

Dok.INDEF

Bank Indonesia, beberapa hari lalu memperkirakan ekonomi kita tahun 2019, hanya tumbuh 5,05 persen. Perkiraan itu di bawah yang ditargetkan APBN 2019 yang dipatok pada 5,1 persen.

Rizal Ramli menilai perlambatan pertumbuhan ekonomi akan terus berlanjut hingga tahun depan. Ia meramalkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020 sekitar 4,5 persen.

“Kalau ekonomi hanya gini -gini aja,maka tahun depan pertumbuhan ekonomi hanya dalam 4,5 persen,” ujar Rizal usai memberikan Seminar Ekonomi Bisnis, di IAIN Surakarta, Kamis (7/11).

Bedasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pelemahan pertumbuhan ekonomi di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, pertumbuhan ekspor barang migas menurun hingga 30,85 persen, serta menurunnya harga komoditas.

2. Pemerintah wajib ubah stategi ekonomi

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Rizal RAmli mengatakan dengan strategi ekonomi Indonesia saat ini sangat kecil peluang Indonesia untuk meraih target ekonomi tahun 2020 sebesar 5,3 persen. Justru pertumbuhan ekonomi semakin merosot.

Saat ini sekitar 24 persen perusahaan yang terdaftar di BEJ sudah tidak bisa membayar hutang lagi, atau lebih disebut dengan zombie company. Angka tersebut naik dari tahun lalu yang hanya 11 persen. Rizal menilai, pemerintah harus melakukan perubahan strategi ekonomi tahun depan, jika tidak mau melihat zombie company yang semakin bertambah.

“Hari ini zombie compony atau perusahaan yang terdaftar BEJ yang tidak bisa bayar hutang jumlahnya tahun lalu 13 persen, tahun ini 24 persen, naik 11 persen. Tahun depan bisa lebih anjlok lagi angkanya, ada Podomoro Grub, ada Jababeka, Dunia Tektil dan lainnya. Kalau ekonomi tahun depan membaik dari hari ini 5 persen naik jadi 6,5 persen, perusahan yang gagal bayar tadi berkurang. Tapi kalau tahun depan, kalau sampai desember tidak ada pengumuman tentang perubahan stratiegi ekonomi ya makin bertambah,” jelas Rizal.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat, Pengusaha Tahan Ekspansi

Berita Terkini Lainnya