Pesan Gus Mus Jelang Pencoblosan Pemilu 2024, Soal Pilih Pemimpin

Masing-masing calon punya rekam jejak yang bisa dipelajari

Semarang, IDN Times - Jelang hari pemungutan suara pada Pemilu 2024, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri menyampaikan pesan untuk masyarakat Indonesia. Tokoh masyarakat yang akrab disapa Gus Mus ini berpesan agar masyarakat memilih capres-cawapres dan caleg dengan akal dan hati nurani.

1. Pilih yang tidak begitu buruk

Pesan Gus Mus Jelang Pencoblosan Pemilu 2024, Soal Pilih PemimpinIlustrasi pemilu/ kampanye. (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

"Memilih pemimpin itu harus dengan akal dan nurani," tutur Gus Mus di Leteh, Rembang, Jawa Tengah melansir dari nu.or.id, Selasa (13/2/2023).

Menurut dia, semua calon yang ada mesti dipertimbangkan, karena masing-masing sudah punya rekam jejak yang bisa dipelajari.

"Kalau tidak bisa memilih yang terbaik, pilih yang tidak begitu buruk dari yang buruk-buruk. Kemudian tanya kepada hati nurani, mana pilihan saya?" tuturnya.

Baca Juga: Relawan Milisi Jokowi Respons Gejolak di Masa Tenang Pemilu 2024

2. Memilih jangan dengan emosi

Pesan Gus Mus Jelang Pencoblosan Pemilu 2024, Soal Pilih PemimpinGoogle.com

Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang ini menuturkan, kalau pemilih memilih dengan melihat rekam jejak dan sesuai hati nurani, maka tidak peduli nanti yang menang siapa.

‘’Tetapi, kalau pemilih memilihnya dengan emosi, maka nanti sesudah pemilihan, pemilih masih emosi. Kiai sepuh NU yang juga rajin menulis "Jumat Call" di akun media sosialnya ini juga berpesan agar dalam memilih tidak hanya ikut-ikutan, karena yang diikuti itu jangan-jangan dia juga pengikut.

"Dan ingat, kalau pilihan seperti pilihan presiden, itu lima tahun sekali. Kalau kamu salah milih, toh nanti masih ada lima tahun lagi, bisa mikir lagi," ujarnya.

3. Jangan seperti pemilihan setelah yaumil qiyamah

Pesan Gus Mus Jelang Pencoblosan Pemilu 2024, Soal Pilih PemimpinMustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri atau akrab disapa Gus Mus. (Instagram/@s.kakung)

"Jangan dianggap seperti pemilihan setelah yaumil qiyamah, anggap enteng aja," imbuhnya.

Dengan memilih dengan cara seperti itu, lanjutnya, maka menang kalah pun dia tidak akan menimbulkan persoalan yang macam-macam.

"Tapi kalau pemilihnya ada rasa gela (kecewa) segala macam, ingatlah bahwa nanti masih ada, lima tahun lagi masih ada pemilihan lagi. Kalau sekarang ndak menang, coba nanti lima tahun lagi, pilih lagi, barangkali menang. Atau nyalon lagi," pungkasnya.

Baca Juga: Angkatan Muda Muhammadiyah Desak Jokowi Berhenti Berpihak ke Capres

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya