Jateng Dibanjiri Produk Impor, 7.247 Buruh Pabrik Di-PHK

Ada juga pabrik yang sulit bayar listrik

Semarang, IDN Times - Sebanyak 7.247 buruh yang bekerja di wilayah Jawa Tengah terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dari pabriknya hanya dalam tentang waktu Januari-Mei 2024.

Banyaknya pabrik yang melakukan PHK disebabkan tantangan pasar yang membuat mereka harus bersaing ketat dengan produk-produk impor dari luar negeri. 

Baca Juga: Apindo Jateng Ungkap Pabrik Tekstil Banyak Lakukan PHK Massal

1. Sudah ada 7.247 buruh kena PHK

Jateng Dibanjiri Produk Impor, 7.247 Buruh Pabrik Di-PHKPeringatan Hari Buruh di Kota Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Kepala Disnakertrans Jateng, Ahmad Azis mengatakan keberlangsungan pelaku usaha industri di wilayah belakangan ini memang sangat dinamis. 

Karena walaupun banyak yang melakukan PHK, tetapi masih banyak pabrik yang membutuhkan tenaga kerja baru pada beberapa sektor. 

"Jadi jumlah pekerja yang terkena PHK tahun 2023 ada sebanyak 8.858 orang. Dan tahun ini sampai Mei 2024 sudah ada 7.247 orang yang terdampak PHK," ujar Azis saat ditemui di kantornya, Jalan Pahlawan Semarang, Rabu (18/6/2024).

2. Banyak pabrik terdampak produk impor

Jateng Dibanjiri Produk Impor, 7.247 Buruh Pabrik Di-PHKilustrasi online shop (freepik.com/freepik)

Bila ditilik secara keseluruhan, jumlah pabrik yang beroperasi di Jawa Tengah mencapai 1.992 unit.

Pabrik sebanyak itu meliputi pabrik skala besar dengan rata-rata jumlah tenaga kerja 2.374 orang, pabrik skala menengah dengan tenaga kerja 540 orang sedangkan sisanya pabrik padat karya atau perusahaan skala kecil. 

Kemudian sekitar 10 pabrik di antaranya bergerak di industri pertekstilan. 

Pabrik tekstil pun, katanya ada banyak yang melakukan PHK. Kebanyakan mereka terdampak dengan kondisi pasar bebas yang mana Jawa Tengah selama ini banyak bermunculan produk impor. 

"Kan emang situasi Jawa Tengah itu kondisinya dinamis. Tiap perusahaan bersaing dengan produk impor tapi buyernya masih punya komitmen melakukan kerjasama. Seperti PT Sritex itu aman produksinya tahun 2024. Pan Brothers juga masih butuh tenaga kerja," tuturnya. 

3. Disnakertrans: Ada perusahaan sulit bayar listrik

Jateng Dibanjiri Produk Impor, 7.247 Buruh Pabrik Di-PHKilustrasi pekerja pabrik (unsplash.com/Remy Gieling)

Namun, diakuinya ada selama ini banyak pabrik yang kesulitan beroperasi. Pabrik yang ia maksud disebabkan gagal membayar tagihan listrik. 

"Ya memang ada perusahaan yang mengalami kesulitan. Tapi dengan berkaitan kendala sumber daya listrik. Mereka tidak bisa bayar listrik. Akhirnya tidak bisa melakukan produksi," tandasnya. 

Baca Juga: Idul Adha, Petugas PLTGU Tambaklorok Sibuk Jaga Pasokan Listrik Jateng-DIY

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya