Mewujudkan Layanan Ramah Difabel di RS Panti Wilasa Citarum Semarang

YAKKUM rangkul RS Panti Wilasa Citarum

Intinya Sih...

  • YAKKUM melibatkan RS Panti Wilasa Citarum untuk perluas pelayanan medis ramah terhadap difabel.
  • Pelibatan RS Citarum dalam pelatihan paramedis dan self guiding untuk pencegahan pelecehan terhadap disabilitas.
  • Harapan kerjasama RS Citarum dengan disabilitas untuk mendukung implementasi UU Kesehatan di Jawa Tengah.

Semarang, IDN Times - Yayasan Kristen untuk Kesehatan Umum (YAKKUM) memutuskan melibatkan pihak RS Panti Wilasa Citarum Semarang guna memperluas pelayanan medis yang ramah terhadap para difabel

Baca Juga: PERSI Jateng: Dokter Spesialis Masih Kurang, Perlu Diatur Transparan

1. YAKKUM bantu perluas akses

Mewujudkan Layanan Ramah Difabel di RS Panti Wilasa Citarum SemarangDirektur PKMK YAKKUM, Arshinta MPU bersama Dirut RS Panti Wilasa Citarum Semarang Kriswidiati dan dr Daniel dari PERSI Jateng. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Direktur PKMK YAKKUM, Arshinta MPU menuturkan pelibatan pengelola RS Panti Wilasa Citarum semata demi menambah pengetahuan bagi paramedis untuk meningkatkan kesadaran mengenai pola penanganan terhadap pasien maupun pengunjung kalangan disabilitas. 

"RS Citarum sudah ada langkah-langkah kongkrit seperti pelatihan bahasa isyarat, tapi juga kami melatih para fronliner, petugas penerima pendaftaran supaya mereka paham self guiding. Maka untuk SDM yang kami miliki di YAKKUM sudah dipastikan mampu membantu pencegahan pelecehan bagi para disabilitas," ujar Arshinta saat menyelenggarakan kegiatan diskusi dan hospital tur di RS Panti Wilasa Citarum belum lama ini. 

2. Dijadikan percontohan

Mewujudkan Layanan Ramah Difabel di RS Panti Wilasa Citarum SemarangPeserta dan narasumber diskusi inclusive Hospital Tur di RS Panti Wilasa Citarum Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Pihaknya pun berharap ke depannya RS Panti Wilasa Citarum bisa memperluas kerjasama dengan para disabilitas untuk menambah pengetahuan. 

Dengan merangkul disabilitas maka paling tidak rumah sakit bisa menunjukkan sikap yang positif untuk mendukung implementasi UU Kesehatan. 

"Ini adalah tindak lanjut dari implementasi UU kesehatan. Harapannya bisa direplikasi dari beberapa praktek dari rumah sakit YAKKUM di Jawa Tengah," sambungnya. 

3. RS Panti Wilasa Citarum berkomitmen tampilkan layanan ramah difabel

Mewujudkan Layanan Ramah Difabel di RS Panti Wilasa Citarum SemarangAcara diskusi bertajuk Inclusive Hospital Tur. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Sejalan dengan upaya itu, Dirut RS Panti Wilasa Citarum, drg Kriswidiati Mkes, merespon kegiatan yang dilakukan YAKKUM. 

Pihaknya berkomitmen mewujudkan pelayanan yang ramah terhadap kelompok rentan dan disabilitas. "Maka kami harus memastikan pelayanan kami sangat mendukung. Seperti ketika ada effort yang berat maka kami pastikan di sini menjadi rumah sakit yang ramah terhadap difabel. Ini tidak tertutup bagi pasien tetapi juga kelompok rentan," tuturnya. 

RS Panti Wilasa Citarum saban hari mencatatkan ada hampir 1.200 pasien. Selama ini pihak rumah sakit tersebut terus memberikan pelayanan dan membuka jejaring dengan kelompok rentan sehingga mereka bisa melakukan kegiatan yang lebih ramah. 

Baca Juga: Paus Fransiskus Peluk Penyandang Disabilitas Saat Berkunjung ke KWI

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya