Saluran Mampet, Kota Lama Semarang Kebanjiran Sampai 70 Cm

Banjir terparah ada di Semarang

Semarang, IDN Times - Kawasan Kota Lama Semarang yang menjadi destinasi wisata favorit para pelancong dilanda banjir dengan ketinggian bervariasi. Berdasarkan pengakuan sejumlah petugas, banjir melanda Kota Lama sejak Rabu malam dan terus meluas pada hari ini, Kamis (14/3/2024).

"Kedalaman di Kota Lama sekitar 50 sentimeter. Mulai dari Jalan Kedasih sampai Jalan Perkutut (banjir) antara 50-60 sampai 70 sentimeter," ungkap Catur Apristiyono, petugas kebersihan Kota Lama Semarang dari PT Delta Sukses Makmur kepada IDN Times. 

Catur juga berkata banjir setinggi 30 sentimeter juga merendam halaman GPIB Immanuel atau Gereja Blenduk. Saat dikonfirmasi terpisah, seorang satpam Gereja Blenduk mengklaim air banjir tidak sempat masuk ke dalam gereja. "Enggak sampai masuk kok, Mas. Cuman di sekitaran tok," kata satpam tersebut. 

Menurut Catur, hujan dari semalam menyebabkan banjir tidak mudah surut di Kota Lama. "Yang sekarang ini kayaknya sulit karena di selokan masih terendam air. Jadi mau mengalir juga susah. Di Jalan Garuda juga sekitar 60 sentimeter," kata Catur. 

Pihaknya mengaku banjir yang melanda Kota Semarang bulan ini menjadi yang terparah. Satu sift ada empat petugas kebersihan yang berkeliling ke semua jalan kawasan Kota Lama. 

"Ini saya bersih-bersih jalan bersama empat orang. Siftnya sampai jam dua siang. Nanti yang sift kedua masuknya jam dua sampai jam 11 malam. Tahun ini lebih besar banjirnya. Karena hujannya gak berhenti jadinya Kota Lama terendam. Ada juga selokan banyak tersumbat. Tapi dibantu pompa jadi disedot langsung ke Kali Mberok," terangnya. 

Kepala BBWS Pemali Juana, Harya Muldiyanto memgakui bencana banjir yang meluas di Semarang dan sejumlah daerah lainnya memang tak bisa dihindari. 

"Kita tidak bisa hindari kejadian ini. Karena hampir semua wilayah Pantura Jateng mengalaminya juga. Cuman intensitas (hujan) terbesarnya di Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Salatiga, Ambarawa, Grobogan," tuturnya. 

Ia beralasan bahwa curah hujan yang tinggi menyebabkan debitnya yang masuk ke badan sungai menjadi lebih besar. "Sungainya kita memang didesain menerima debit dengan kapasitas tertentu. Di Semarang hampir seluruh kecamatan kena. Terutama Kaligawe, Gebanganon Genuk pasti kena dampak," ujar Harya. 

Baca Juga: Pengalihan Lalu Lintas Jalan Kaligawe Dampak Banjir Semarang

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya