Wamentan Minta Bantuan Kodam Diponegoro Tambah Areal Tanam saat Kemarau

Sudaryono temui Pangdam

Semarang, IDN Times - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono berjanji akan mengebut kegiatan pompanisasi sebagai langkah mencegah dampak kemarau di tahun ini. Sebab, ia menganggap tahun 2024 akan memasuki musim kemarau yang sulit lantaran bersamaan dengan siklus El Nino. 

"Kita prediksi di bulan-bulan ke depan ada el Nino. Akan ada kemarau yang sulit gitu lho. Sehingga antisipasi harus dilaksanakan jauh jauh hari. Sehingga bulan ber ber bisa kita katakan selamat," kata Sudaryono ketika menyambangi Markas Kodam IV Diponegoro Semarang, Jumat (2/8/2024). 

Baca Juga: Jadi Wamentan, Sudaryono: Tak Akan Kampanye Lagi Jadi Gubernur Jateng

1. Sudaryono minta bantuan TNI dan forkopimda

Wamentan Minta Bantuan Kodam Diponegoro Tambah Areal Tanam saat KemarauSawah pertanian di Kecamatan Karangdowo, Klaten. (IDN Times/Larasati Rey)

Lebih jauh, Sudaryono berkata pencegahan dampak El Nino akan dikerjakan dengan menambah areal tanam. Ia mengaku sedang berusaha melibatkan jajaran forkopimda, para prajurit TNI untuk memaksimalkan hasil pertanian di areal tanam padi. 

Caranya, katanya dengan mengoptimalkan kegiatan pompanisasi. "Ini penting dibantu jajaran TNI, perangkat daerah dan forkopimda bagaimana supaya program pompanisasi dalam kaitan penambahan area tanam bisa dijalankan. Atau menambah area tanam agar panen kita menjadi maksimal," tutur Aspri Prabowo Subianto ini. 

2. Targetkan areal existing bisa dimaksimalkan untuk produksi padi

Wamentan Minta Bantuan Kodam Diponegoro Tambah Areal Tanam saat KemarauPresiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pompanisasi Kementan di Desa Bandan Hurip, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan, Kamis (11/7). (dok. Kementan)

Sudaryono juga mengutarakan penambahan areal tanam dengan mengerjakan lahan tidur, agar bisa dilakukan penanaman. 

Kemudian lahan pertanian tadah hujan juga perlu dialiri air dari pompanisasi dengan harapan areal yang semula hanya bisa panen sekali, maka tahun-tahun berikutnya bisa panen dua sampai tiga kali. 

"Jadi area yang tidak pernah ditanami maka bisa ditanami. Kita harapkan ada tanah tadah hujan saat kemarau dikasih air. Artinya apa, area existing yang hanya panen sekali kita treatment dengan pompanisasi agar bisa panen tiga kali. Sehingga betul betul lahan yang ada di Jateng secara maksimal bisa termanfaatkan dalam rangka peningkatan produksi pertanian khususnya padi," tegasnya. 

3. Sudaryono pastikan kesiapan pelaksanaan pompanisasi di Jateng

Wamentan Minta Bantuan Kodam Diponegoro Tambah Areal Tanam saat KemarauPetani saat melakukan pemupukan padi (IDN Times/Ruhaili)

Kedatangannya ke Makodam juga dimaksudkan guna pelaksanaan pompanisasi bisa berjalan dengan bagus. Di Makodam ia bertemu Pangdam Diponegoro dan Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana. 

Untuk tantangan dan hambatan yang ada di lapangan, ia menekankan bahwa nanti akan dikelola oleh Kementan. 

"Maka saya hadir ke sini sebagai maksud memastikan program ini terlaksana dengan baik. Masalah hambatan, gangguan kita terima dan akan jadi bahan policy maker di bidang Kementerian Pertanian," paparnya. 

Tak lupa ia pun menambahkan berdasar cakupan wilayahnya, Jawa Tengah punya prestasi peningkatan areal tanam. Dari prosentase peningkatan sampai 65 persen, ke depan diharapkan secara cepat bisa maksimal hingga 80-90 persen. 

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya