Bawaslu Solo Petakan Kerawanan Selama Pilkada 2024

Ada satu kecamatan yang memiliki tingkat kerawanan tinggi

Intinya Sih...

  • Kecamatan Banjarsari di Kota Solo memiliki tingkat kerawanan tinggi
  • Kecamatan Jebres masuk dalam kategori rawan sedang, sementara Kecamatan Laweyan, Serengan, dan Pasar Kliwon termasuk kategori rawan rendah
  • Peta kerawanan 2024 berdasarkan empat dimensi: sosial politik, penyelenggaraan pemilu, kotestasi, dan partisipasi

Surakarta, IDN Times - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Solo memetakan kerawanan jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Bawaslu mencatat dari 5 kecamatan di Kota Solo memiliki tingkat kerawanan yang berbeda-beda mulai dari tinggi hingga rendah.

1. Pemetaan tingkat kerawanan dari Bawaslu Kota Solo

Bawaslu Solo Petakan Kerawanan Selama Pilkada 2024Bawaslu petakan kerawanan Pilkada Solo 2024. (IDN Times/Larasati Rey)

Dari hasil pemetaan kerawanan Pemilihan serentak 2024 di Kota Solo merekam Kecamatan dengan kategori kerawanan tinggi. Terdapat 1(satu) Kecamatan yang yang dinyatakan mempunyai tingkat rawan tinggi, dan terdapat 1(satu) Kecamatan yang mempunyai tingkat rawan sedang Sedangkan 3 (tiga) Kecamatan lainnya masuk kategori rawan rendah.

Satu (1) Kecamatan yang masuk kategori rawan tinggi adalah Kecamatan Banjarsari, dan satu (1) kecamatan yang masuk rawan sedang yakni Kecamatan Jebres.

Sedangkan tiga (3) Kecamatan dengan kerawanan rendah yakni Kecamatan Laweyan, Kecamatan Serengan dan Kecamatan Pasar Kliwon.

Baca Juga: Kembali Blusukan di Solo, Gibran Endorse Paslon Respati Astrid

2. Indikator tingkat kerawanan pemilu

Bawaslu Solo Petakan Kerawanan Selama Pilkada 2024Ketua Bawaslu Kota Solo, Budi Wahyono. (IDN Times/Larasati Rey)

Ketua Bawaslu Kota Solo, Budi Wahyono mengatakan peta kerawanan pada tahun 2024 ini menjadi basis untuk kemudian melakukan pemetaan secara dini segala potensi yang menghambat atau mengganggu pemilu serentak berjalan secara demokratis.

Menurut dia, kerawanan ini berdasarkan Pemilu 2024 maupun Pilkada 2020. Ia mengatakan indikator pemetaan ini terbagi menjadi empat dimensi, yakni dimensi sosial politik, dimensi penyelenggaraan pemilu, dimensi kotestasi, dan dimensi partisipasi.

"Ini dipecah lagi jadi 12 subdimensi, kemudian ada di bawahnya beberapa indikator, ada 61 indikator yang kami pakai jadi dasar kami menyusun peta kerawanan Pilkada 2024," ujarnya peluncuran peta kerawanan pemilihan tahun 2024 Kota Solo, Rabu (11/9/2024).

3. Awal hingga akhir tahapan pemilu jadi perhatian Bawaslu

Bawaslu Solo Petakan Kerawanan Selama Pilkada 2024Inin Nastain IDN Times/ Bendera Parpol peserta Pemilu 2024

Ia mengatakan indikator yang dipakai, di antaranya apakah ada konflik peserta pemilu, ujaran kebencian atau politisasi SARA atau hoaks yang beredar di masyarakat.

"Selain itu juga apakah ada intimidasi pada penyelenggara, pemilih, dan peserta pemilu. Ini bagian dari indikator untuk menyusun peta kerawanan, termasuk apakah ada keterlambatan logistik," katanya.

Ia mengatakan salah satu indikator yang mendasar misalnya ketiadaan pemantau.

"Untuk tingkat kerawanan tinggi ini di antaranya ada pemilih yang tidak memenuhi syarat tapi masuk DPT (daftar pemilih tetap), juga pernah muncul isu SARA di situ, untuk skoring. Secara global, indeks kerawanan pemilu Kota Surakarta masuk kerawanan sedang," pungkasnya.

Pada pemetaan kerawanan pemilu serentak 2024, diperoleh kesimpulan bahwa tahapan pungut hitung, pemutakhiran data dan penyusunan DPT menjadi tahapan yang paling rawan. Selanjutnya kerawanan yabg cukup signifikan adalah tahapan kampanye, dan selanjutnya tahapan pencalonan.

Baca Juga: Pilkada Serentak 2024 Dongkrak Ekonomi di Jateng, Begini Penjelasan BI

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya