26 Orang Reaktif, Pasar Kobong Semarang Jadi Klaster Baru COVID-19
Pasar Rejomulyo bakal ditutup 6 hari ke depan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Pasar Ikan Rejomulyo Semarang atau dikenal sebagai Pasar Kobong menjadi klaster baru yang menerapkan COVID-19 di Kota Semarang. Sebanyak 26 orang yang menjual dan ditemukan reaktif virus ditemukan melalui tes cepat.
Baca Juga: Pasar dan Mal di Semarang Jadi Klaster Baru Penularan COVID-19, Awas!
1. Kronologi klaster dari 3 pasien positif dan satu pasien meninggal dunia di RS Sultan Agung
Kronologi kemunculan klaster baru tersebut berawal dari laporan ada tiga kasus positif virus corona dan satu meninggal dunia (warga Demak) di RS Sultan Agung Semarang, belum lama ini. Dari temuan tersebut, dua hari lalu Tim Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Kota Semarang langsung melakukan tracing dan rapid test di Pasar Kobong, hasilnya kembali ditemukan enam reaktif virus corona.
"Dari hasil itu kami terus melakukan tracing terhadap siapa saja yang berinteraksi dengan enam orang itu. Hasilnya terdapat 11 orang yang reaktif virus corona yang merupakan warga Kota Semarang," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dokter Abdul Hakam saat dihubungi IDN Times di sela rapid test di Pasar Rejomulyo, Jumat (22/5) malam.
Sehingga, dari rentetan tracing dan rapid test tersebut ada 21 kasus reaktif COVID-19, termasuk satu yang meninggal dunia. Adapun, pedagang dan pembeli yang reaktif atau positif virus corona itu kini menjalani isolasi di rumah dinas Wali Kota Semarang.
Baca Juga: Sah! PKM di Semarang Diperpanjang Sampai 7 Juni 2020, Ini Alasannya