TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

31 Ribu Pelaku UMKM di Jateng Terdampak COVID-19 Selama 7 Bulan

Paling banyak terdampak pengembangan usaha dan pemasaran 

Pekerja memproduksi sepatu Tori berbahan kain tenun di Ruang Produksi Terampil Sejahtera, Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/8/2020). ANTARA FOTO/Novrian Arbi

Semarang, IDN Times - Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah melakukan pendataan terhadap usaha menengah, kecil, dan mikro (UMKM) yang terdampak pandemik COVID-19 melalui aplikasi digital. Hasil pendataan itu, tercatat 31 ribu UMKM di Jateng yang terimbas virus corona.

Baca Juga: UMKM di Jateng Ditawari GoSend Intercity, Bantu Bisnis saat Pandemik

1. Sebanyak 71 persen pelaku UMKM di sektor makanan dan minuman terdampak pandemik

Pinterest.com/charliesmithdesign

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah, Ema Rachmawati, mengatakan sebanyak 31 ribu UMKM tersebut terdampak pandemik sejak Maret hingga 30 September 2020. Mereka yang terimpak diantaranya yang paling banyak sektor makanan dan minuman, fashion, kerajinan tangan, serta jasa dan perdagangan.

‘’Dari jumlah yang terdata dan sektor-sektor itu yang paling terkena imbas adalah sektor makanan dan minuman, yakni sebanyak 71 persen. Kemudian, sektor lain yang terdampak pandemik adalah fashion sebesar 8 persen dan kerajinan tangan sebesar 7 persen, sisanya adalah sektor jasa dan perdagangan lainnya,’’ ungkapnya saat dihubungi IDN Times melalui sambungan telepon, Senin (12/10/2020).

Kendala paling banyak dialami mereka adalah sulitnya mengembangkan usaha.

2. Para UMKM di Jateng juga terkendala pemasaran selama pandemik COVID-19

pojok Bisnis

Ema mengungkapkan, permasalahan terbesar lain UMKM saat pandemik adalah pemasaran. Itu dialami 51 persen dari mereka.

"Jadi, dari dulu yang biasanya jualan langsung di warung, toko, atau pameran saat ada virus corona pasti sepi atau omzetnya turun. Maka, pada kondisi seperti ini memang perlu mengembangkan pemasaran secara online,’’ tuturnya.

Kendati demikian, lanjut dia, untuk memulai pemasaran secara online pun mereka juga ada kendala. Sebagian besar pelaku usaha belum melek digital atau belum dapat memasarkan produknya secara online

Baca Juga: Penting! Edukasi dan Pemahaman Bisnis UMKM di Jateng saat Pandemik

Berita Terkini Lainnya