TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

52 Pasar Tradisional di Semarang Terapkan E-Retribusi, Kejar Target PAD

Tekan kebocoran PAD

Ilustrasi pasar tradisional (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Semarang, IDN Times - Sebanyak 52 pasar tradisional di Kota Semarang akan menerapkan sistem pembayaran retribusi elektronik (e-retribusi). Pembayaran retribusi secara non tunai ini untuk menekan kebocoran pendapatan asli daerah (PAD). 

Baca Juga: Ini Lokasi Parkir Kendaraan di Semarang Bisa Pakai QRIS Cuma Bayar Rp52

1. Upayakan kenaikan PAD

Ilustrasi penggunaan QRIS BRI di merchant. (Dok. BRI)

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, peneraparan e-retribusi ini merupakan upaya Pemkot Semarang untuk meningkatkan PAD, khususnya dalam pendapatan dari sektor restribusi di pasar tradisional.

"Karena sampai sekarang, retribusi dari Dinas Perdagangan belum mencapai target tiap tahunnya. Pasti dengan adanya e-retribusi secara cashless ini akan menekan kebocoran-kebocoran yang ada," ungkapnya, Minggu (15/10/2023).

Dalam penerapan e-retribusi di 52 pasar tradisional ini Bank Indonesia akan melakukan pengawasan dalam penggunaan QRIS sebagai pembayaran non tunai.

2. Kerja sama dengan perbankan

Pembayaran menggunakan QRIS oleh nasabah (foto dok)

"Dari Bank Indonesia sudah monitor. Yang pasti kami akan optimalkan kerja sama dengan perbankan untuk pembayaran retribusi pedagang," imbuhnya.

Melalui implementasi e-retribusi ini Pemkot Semarang menargetkan pendapatan sektor retribusi bisa meningkat. Adapun, target PAD retribusi sebesar Rp34 miliar untuk tahun ini. Kendati demikian, hingga saat ini belum tercapai.

Sementara itu, Plt Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fajar Purwoto mengakui target PAD retribusi Kota Semarang cukup tinggi yakni mencapai Rp34 miliar. Untuk diketahui, capaian PAD retribusi untuk Kota Semarang saat ini telah mencapai Rp22 miliar.

Baca Juga: [OPINI] Menjaga Privasi Data Pribadi Bagi Konsumen QRIS Tuntas

Berita Terkini Lainnya