6 Tuntutan BEM UNS Pasca Mahasiswa Meninggal Saat Ikut Diklatsar Menwa
Jenazah korban diterima keluarga dalam keadaan luka-luka
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surakarta, IDN Times - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah akan mengawal kasus mahasiswa D4 Prodi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) angkatan 2020, Gilang Endi Saputra yang meninggal saat ikut Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Menwa, Minggu (26/10/2021). Ada enam tuntutan dan pernyataan sikap dari BEM UNS terhadap kasus Diklatsar 2021 yang digelar oleh UKM Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 Jagal Abilawa (Menwa).
Baca Juga: Mahasiswa UNS Meninggal Usai Diksar Menwa: Kematian Gak Wajar
1. Gilang Endi meninggal dalam keadaan luka-luka pasca mengikuti Diklatsar Menwa
Presiden BEM UNS, Zakky Musthofa mengatakan, berdasarkan surat izin kegiatan 2774/UN27/KM.04.02/2021 yang dikeluarkan UNS, diketahui UKM Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 Jagal Abilawa (Menwa) periode 2021 mengadakan Diklatsar Pra Gladi Patria XXXVI.
‘’Menwa mengadakan kegiatan diklat sejak 23 Oktober 2021 dan direncanakan selesai tanggal 31 Oktober 2021. Namun, pada tanggal 24 Oktober 2021 terdapat salah satu peserta diklat yakni Gilang Endi Saputra, mahasiswa D4 Prodi K3 angkatan 2020 meninggal dunia di RSUD Moewardi sekitar pukul 22.40 WIB pasca mengikuti kegiatan diklat tersebut,’’ ungkapnya saat dikonfirmasi, Selasa (26/10/2021).
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan BEM UNS, dari keterangan keluarga disampaikan bahwa jenazah diterima keluarga dalam keadaan luka-luka sehingga menghendaki autopsi. Maka itu, untuk mengawal kasus yang diduga kekerasan itu BEM UNS menyatakan sikap sebagai berikut.
Baca Juga: Kronologi Penangkapan 10 Mahasiswa saat Jokowi di Solo Versi BEM UNS