TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

ASN Semarang Kena COVID-19, Cuma 30 Persen yang Masuk Kantor

Semoga layanan untuk masyarakat Semarang tidak terganggu

Ilustrasi kegiatan ASN (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang kembali menerapkan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah bagi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan tersebut. Upaya itu dilakukan karena terdapat kasus ASN terpapar COVID-19, sekaligus mencegah penularan virus corona meluas. 

Baca Juga: Nekat Mudik, 484 Non-ASN Pemkot Semarang Dipecat, 185 ASN Dipotong TPP

1. ASN yang bekerja dan berinteraksi langsung terkena COVID-19

Ilustrasi ASN yang bekerja di Organisasi Perangkat Daerah. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, langkah itu dilakukan untuk mengurangi penyebaran COVID-19 karena Sebab, cukup banyak ASN di beberapa OPD yang terpapar virus corona.

‘’Kami tidak memungkiri hal itu terjadi, karena banyak ASN yang setiap hari bekerja bertemu dengan masyarakat. Misalnya, bagian pendataan pasar di Dinas Perdagangan, mereka setiap hari beraktivitas dan berinteraksi dengan orang banyak,’’ ungkapnya dalam rekaman resmi yang diterima IDN Times, Senin (21/6/2021).

2. WFH untuk menekan lonjakan kasus COVID-19

Ilustrasi Work From Home (IDN Times/Arief Rahmat)

Atas kebijakan itu, Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Semarang mengatur masuk kerja para ASN Pemkot Semarang. Yaitu sebanyak 30 persen bekerja di kantor dan sisanya melakukan WFH.

Adapun, aturan tersebut berlaku terutama bagi mereka yang sudah jelas berinteraksi dengan ASN yang positif COVID-19.

"Iya, memang dari laporan beberapa ASN diketahui terpapar COVID-19. Jadi kami betul-betul menjaga kesehatan ASN. Pak Wali Kota meminta kami menerapkan WFH dan WFO. kerja mereka di rumah itu tetap kami pantau melalui absensi" ucap Kepala BKPP Kota Semarang, Litani Setyawati saat dikonfirmasi IDN Times, Senin (21/6/2021).

Baca Juga: Awas! Kasus Aktif Virus Corona di Semarang Meroket 1.848 Pasien

Berita Terkini Lainnya