Banjir Rob Pekalongan, Wisata Laut Ditutup, Masih Ada 160 Pengungsi
Terjadi penurunan gelombang air laut di pesisir Pekalongan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Banjir rob masih menggenangi sejumlah daerah di Kota Pekalongan, Senin (30/5/2022). Kondisi itu berdampak pada penutupan objek wisata laut dan hingga sekarang ratusan warga juga masih berada di pengungsian.
Baca Juga: 719 Peti Kemas Kena Banjir Rob Semarang, Ini Rincian Keringanan Biaya
1. Ketinggian genangan rob antara 20–40 cm
Berdasarkan laporan dari BPBD Kota Pekalongan, gelombang air laut di pesisir Pantai Utara Jawa mengalami penurunan pada Senin (30/5/2022) dibandingkan sepekan lalu pada Senin (23/5/2022). Saat ini gelombang air laut mencapai 0,5 meter hingga 0,8 meter pada pukul 13.00-17.00 WIB. Kondisi itu berbeda saat puncak pasang pada Selasa (24/5/2022) yang mencapai 1,2 meter.
Kasi Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha mengatakan, saat puncak pasang tersebut terjadi banjir rob karena air laut meluap melalui muara sungai di Kota Pekalongan baik Sungai Meduri, Loji, Banger, Bremi dan Gabus.
‘’Akibatnya, air limpas di beberapa sempadan sungai dan masih menggenangi wilayah sekitar sungai termasuk permukiman rumah warga. Namun, per hari ini terjadi penurunan signifikan antara 20–40 cm di beberapa wilayah, area yang tergenang juga berkurang,’’ ungkapnya saat dikonfirmasi, Senin (30/5/2022).
Baca Juga: 3 Kampung Terdampak Banjir Rob di Semarang, Terparah di Tambaklorok