TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Berpotensi Kerumunan, Tradisi Tilik Kubur di Semarang Tidak Dibubarkan

Satpol PP Semarang hanya mengawasi

Pemakaman pasien meninggal COVID-19 di TPU Jatisari Mijen Kota Semarang. IDN Times/Anggun Puspitoningrum.

Semarang, IDN Times - Tradisi Lebaran yang berpotensi mengundang kerumunan di Kota Semarang akan mendapat pengawasan dari pihak berwenang. Salah satunya adalah tradisi tilik kubur atau ziarah ke pemakaman umum saat Lebaran Idul Fitri.

Baca Juga: Dapat Pengecualian, Ratusan Pemudik Tiba di Semarang Lewat Jalur Udara

1. Tradisi Lebaran di Semarang dapat perhatian khusus

Keluarga salah satu pasien COVID-19 yang dimakamkan di TPU Pondok Ranggon pada Selasa (19/6/2020) (IDN Times/Aldila Muharma&Fiqih Damarjati)

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dokter Abdul Hakam mengatakan, pihaknya meminta seluruh jajarannya agar mengawasi potensi kerumunan warga terkait dengan tradisi Lebaran.

“Kegiatan yang perlu mendapatkan perhatian dan pengawasan, yaitu salat Id di lapangan hingga tradisi tilik kubur pada Hari Idul Fitri 1442 H. Upaya itu sebagai antisipasi penyebaran COVID-19,’’ ungkapnya saat dikonfirmasi IDN Times, Selasa (11/5/2021).

Maka, lanjut dia, untuk mencegah penularan virus corona masyarakat diimbau menjaga protokol kesehatan secara disiplin di tengah pandemik COVID-19.

2. Satpol PP akan kerahkan personel di pemakaman umum

Pelanggar tidak memakai masker disita KTP-nya dalam razia yang dilakukan Satpol PP Kota Semarang. Dok. Satpol PP Kota Semarang

Pada Lebaran nanti, Satpol PP Kota Semarang siap mengerahkan personel untuk mengawasi para peziarah atau masyarakat yang tilik kubur di pemakaman-pemakaman umum.

Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto mengaku, tidak mungkin para ziarah kubur saat Idul Fitri dibubarkan. Sebab, tilik kubur ini terkait dengan tradisi masyarakat terhadap leluhurnya yang sudah meninggal dunia. Sehingga, pihaknya hanya akan mengawal dan mengawasi peziarah di lokasi pemakaman.

‘’Pengawalan yang akan kami lakukan adalah melalui pengeras suara, mengimbau agar para peziarah tetap memperhatikan protokol kesehatan, jangan sampai tidak menjaga jarak. Sebab, saat ini masih ada pandemik COVID-19, jadi prokes jangan kendor,’’ katanya saat dikonfirmasi.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Pasien Positif COVID-19 di Semarang Melonjak 402 Kasus

https://www.youtube.com/embed/rBdJwS-tXHM
Berita Terkini Lainnya