TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jateng Alami Deflasi, Harga Cabai Rawit Jadi Biang Keladi

Tegal dan Semarang alami deflasi

Ilustrasi Cabai Rawit. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

Semarang, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Jawa Tengah mengalami deflasi pada Agustus 2021 sebesar 0,01 persen dengan harga indeks harga konsumen (IHK) 106,11. Penyumbang deflasi adalah turunnya harga cabai rawit di pasaran. 

Baca Juga: Harga Tomat dan Rokok Bikin Inflasi di Jateng Naik, Kudus Deflasi

1. Deflasi terjadi karena penurunan harga kelompok pengeluaran

Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Provinsi Jateng-Arjuliwondo menyampaikan siaran pers secara virtual. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Provinsi Jateng, Arjuliwondo mengatakan, deflasi terjadi karena adanya penurunan harga pada kelompok pengeluaran seperti transportasi, makanan, minuman, dan tembakau.

‘’Dari penurunan harga tersebut, penyebab utama deflasi di Jawa Tengah Agustus 2021 karena penurunan harga cabai rawit, angkutan udara, cabai merah, bawang merah, dan tarif kendaraan roda dua online,’’ ungkapnya dalam siaran pers online, Rabu (1/9/2021).

2. Kenaikan harga minyak goreng jadi penahan deflasi

Ilustrasi Minyak Goreng. (IDN Times/Sunariyah)

Adapun, penahan utama deflasi di Jawa Tengah adalah kenaikan harga minyak goreng, rokok kretek filter, tomat, tarif dokter umum, dan biaya akademi atau perguruan tinggi. 

Sementara itu, tingkat inflasi tahun kalender Agustus 2021 sebesar 0,57 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun yakni Agustus 2021 terhadap Agustus 2020 sebesar 1,42 persen

Baca Juga: Harga Daging Ayam Turun, Jateng Deflasi Minus 0,17 Persen di Juni 2021

Berita Terkini Lainnya