TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kronologi 28 Siswa dan Guru MTs di Jepara Terpapar Corona, PTM Disetop

PTM dibuka karena ortu siswa tidak mampu beli kuota internet

Ilustrasi anak-anak mencuci tangan. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Jepara, IDN Times - Pembelajaran tatap muka (PTM) di Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Desa Rengging, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah dihentikan. Hal itu dilakukan karena sebanyak 28 siswa dan guru terkonfirmasi positif COVID-19.

Baca Juga: Pintu Masuk Semarang Diperketat Antisipasi COVID-19 Varian Mu Masuk

1. Kegiatan belajar mengajar diliburkan

Juru Bicara Satgas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Kabupaten Jepara, Muh Ali mengatakan, saat ini kegiatan belajar mengajar di MTs tersebut diliburkan karena adanya kasus positif COVID-19.

‘’Kasus baru virus corona dari sekolah ini menjadi bagi semua sekolah lainnya agar penerapan protokol kesehatan mulai dari memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan harus dilakukan secara disiplin,’’ ungkapnya melansir Antara, Rabu (22/9/2021).

Mulai saat ini, kata Ali, harus ada ketegasan terhadap sekolah yang tidak melaksanakan protokol kesehatan saat PTM. ‘’Kami bisa cabut izin pembelajaran tatap mukanya agar kasusnya tidak meluas,’’ ujarnya.

2. Kasus baru COVID-19 diketahui dari skrining sebelum vaksinasi

Ilustrasi pembelajaran tatap muka di sekolah (dokumen/IDN Times)

Sementara berdasarkan kronologis, munculnya kasus COVID-19 di MTs di Desa Rengging bermula dari hasil skrining sebelum menjalani vaksinasi COVID-19. Ketika diketahui puluhan siswa terpapar virus corona, satgas COVID-19 segera melakukan penelusuran kontak erat.

Kepala MTs Al Muttaqim Rengging, Samudi menyampaikan, bahwa 25 siswa dan tiga guru yang terkonfirmasi positif COVID-19 berawal dari skrining vaksinasi pada para siswa.

‘’Awalnya terdapat 100 siswa yang menjalani vaksinasi pada 6 September 2021 dan hasilnya baik tidak ada masalah. Lantas ada tawaran vaksin tahap kedua dan diusulkan untuk 50 siswa, namun yang lolos skrining hanya 26 siswa selebihnya tidak lolos,’’ katanya.

Sebanyak 24 siswa yang tidak lolos skrining ditindaklanjuti dengan tes swab pada 14 September 2021. Lalu, dua hari berselang mendapat informasi 11 anak terkonfirmasi positif dan dua anak yang hasilnya menyusul juga sama positif COVID-19.

Baca Juga: 90 Siswa SMP di Purbalingga Positif COVID-19 Pas Sekolah Tatap Muka 

Berita Terkini Lainnya