TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lagi! Klaster Masjid di Sragen, 10 Jemaah Kena COVID-19 dari Imam

Ditularkan saat acara Tahlilan menjelang Lebaran

Cegah Penyebaran Corona,Dewan Masjid Indonesia (DMI) Semprot 10.000 Masjid di Indonesia dengan Disinfekstan. Dok. Dewan Masjid Indonesia

Sragen, IDN Times - Klaster baru penyebaran COVID-19 di Kabupaten Sragen terus bermunculan. Setelah klaster masjid dan Tarawih di Desa Pelemgadung dan Desa Sambirejo, kali ini kembali muncul klaster masjid lagi di Kampung Kauman Kelurahan Sragen Wetan, Kecamatan Sragen Kota.

Baca Juga: Kades Sragen Korban Klaster Tarawih, Meninggal COVID-19 saat Tracing

1. Kasus muncul dari imam masjid yang positif COVID-19

ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

Penyebaran virus corona bermula dari seorang imam masjid di lokasi tersebut terkonfirmasi positif. Kemudian, 60 jemaah dan warga setempat dites swab PCR dan diketahui ada 10 warga yang positif dari klaster masjid tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, Hargiyanto mengatakan, pada awal kasus hanya dua orang yang terkonfirmasi positif, salah satunya imam masjid. Kemudian, setelah dilakukan pelacakan dan penelusuran virus corona telah menyebar ke warga lain. 

‘’Dari semua dua orang saat ini total ada 10 orang yang positif COVID-19. Bahkan Ketua RT di kampung tersebut juga ikut tertular. Semua warga yang positif kini harus pasrah menjalani karantina di Technopark Sragen,’’ ungkapnya melansir joglosemarnews.com, Jumat (28/5/2021). 

2. Locus penyebaran virus corona di kegiatan masjid

Ilustrasi tarawih (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)

Hingga Jumat (28/5/2021), Kabupaten Sragen kembali dinyatakan sebagai masuk zona merah COVID-19. Kondisi itu dibenarkan Kadinkes Sragen.

‘’Kondisi kasus COVID-19 di Sragen memang terus meningkat dan memasuki zona merah. Status zona merah itu diketahui dari hasil evaluasi kondisi kasus COVID-19 yang terus menanjak dalam beberapa waktu terakhir,’’ kata Hargiyanto.

Kenaikan kasus COVID-19 itu ditandai dengan penambahan jumlah pasien positif yang menjalani isolasi di Technopark, isolasi mandiri maupun yang dirawat di rumah sakit. Total sudah 106 pasien positif yang terkonfirmasi positif menjalani isolasi mandiri di tempat tersebut. Kemudian, yang dirawat di beberapa rumah sakit di Sragen mencapai lebih dari 80 kasus. 

‘’Jumlah klaster kasus baru juga makin banyak dan yang belakangan muncul seperti klaster masjid, klaster tarawih, klaster pedagang pasar, klaster layatan hingga klaster keluarga. Ini yang perlu diwaspadai bersama. Harapan kami masyarakat bisa kembali menaati protokol kesehatan, jaga jarak, pakai masker dan menghindari kerumunan,” tandasnya.

Baca Juga: 3 Guru di Sragen Meninggal Karena COVID-19, Diknas Sebut Gak Masuk PTM

https://www.youtube.com/embed/Bg4nZkBuZzQ
Berita Terkini Lainnya