TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perhumas Indicators Diluncurkan di Konvensi Humas Indonesia, Ini Fungsinya

Bisa jadi rekomendasi untuk pembuatan kebijakan komunikasi

Ketua Umum Perhumas, Boy Kelana Soebroto didampingi Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong serta Asisten Administrasi Sekda Provinsi Jateng Arif Sambodo membuka Konvensi Humas Indonesia 2023 di Hotel Patra Jasa Semarang, Sabtu (3/9/2023). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Semarang, IDN Times - Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) meluncurkan Perhumas Indicators pada Konvensi Humas Indonesia 2023 di Patra Hotel and Convention Semarang, Sabtu (2/9/2023). Inovasi baru ini akan bermanfaat bagi praktisi kehumasan dan komunikasi di Indonesia. 

Baca Juga: Era Digital Bukan Ancaman Bagi Humas, Ini Cara Agar Bisa Adaptasi  

1. Untuk mengukur tingkat kepercayaan publik terhadap organisasi

Kegiatan Konvensi Humas Indonesia 2023 di Patra Hotel and Convention Semarang, Sabtu (2/9/2023). (dok. Perhumas)

Analisis kajian dan produk layanan riset tersebut dapat digunakan untuk mengukur tingkat kepercayaan publik terhadap organisasi pemerintahan, swasta, BUMN, hingga kepemimpinan.

Ketua Umum Perhumas, Boy Kelana Soebroto mengatakan, hasil riset komunikasi ini bisa menjadi penentu keberhasilan keberlanjutan bisnis masa depan. Sebab, pihaknya telah merumuskan delapan indikator utama dengan 26 sub indikator yang memberikan pandangan holistik dalam hal kepercayaan dan reputasi, sudut pandang yang penting dalam komunikasi.

"Jadi, Perhumas Indicators ini pertama kali diluncurkan di Indonesia. Meskipun sudah ada, mungkin dilakukan pihak-pihak di luar Indonesia," ungkapnya di sela acara Konvensi Humas Indonesia 2023.

2. Pertama kali diluncurkan di Indonesia

Kegiatan Konvensi Humas Indonesia 2023 di Patra Hotel and Convention Semarang, Sabtu (2/9/2023). (dok. Perhumas)

Hasil riset dan analisis kajian di dalam Perhumas Indicators ini bisa mengungkapkan faktor-faktor apa saja yang berpengaruh signifikan terhadap tingkat kepercayaan publik. Sehingga, hasil tersebut dapat menambah wawasan bagi insan kehumasan untuk memberikan rekomendasi yang solid, khususnya terhadap pembuatan kebijakan komunikasi.

Lebih lanjut Boy menjelaskan, Perhumas Indicators membahas inti dari aktivitas komunikasi manusia, baik dalam sektor bisnis, sosial maupun budaya yang berujung pada dua dimensi utama, yaitu kepercayaan dan reputasi.

"Reputasi itu bisa memengaruhi kepercayaan. Dari Perhumas Indicators ini kita bisa melihat tingkat kepercayaan dan reputasi publik kepada sebuah organsiasi pemerintah, swasta, BUMN, dan tokoh publik. Kemudian, bisa juga menjadi acuan untuk membuat inovasi penanganan krisis dengan manajemen organisasi," imbuhnya.

Baca Juga: Semarang jadi Tuan Rumah Konvensi Humas Indonesia 2023, Ini Agendanya 

Berita Terkini Lainnya