TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pesan Nenek pada Milenial untuk Cegah Kekerasan Seksual, Yuk Jaga Kesehatan Reproduksi

Maknai Hari Ibu dengan edukasi tentang kesehatan reproduksi

Aktivis perempuan komunitas Srikandi Nusantara, Oerip Lestasi mengedukasi dan memberikan pemahaman untuk mencegah kekerasan seksual pada generasi muda di Rumah Kebangsaan Jalan Kyai Saleh No 13 Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Semarang, IDN Times - Kasus kekerasan seksual yang marak belakangan ini mengundang prihatin masyarakat tak terkecuali para aktivis pemberdayaan perempuan di Kota Semarang. Meskipun, sudah di usia senja para perempuan yang aktif di berbagai bidang itu masih menyempatkan diri untuk memberikan edukasi kepada generasi muda tentang kesehatan reproduksi.

Baca Juga: Gak Merasa Aman, Korban Kekerasan Seksual di Unnes Takut Lapor Kampus

1. Para generasi muda dapat edukasi tentang kesehatan reproduksi

Dokter kulit dan kelamin RS Mardi Waluyo Kudus, Dokter Oedayati Djarot SpKK mengupas tentang masalah kesehatan reproduksi. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Dalam rangka Hari Ibu, mereka yang tergabung dalam Komunitas Srikandi Nusantara itu mengumpulkan puluhan remaja usia milenial dan generasi Z untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman di Rumah Kebangsaan Jalan Kyai Saleh No 13 Semarang, Selasa (21/12/2021). Adapun, materi yang disampaikan di antaranya tentang kesehatan reproduksi dan pemahaman mengenai kekerasan seksual.

Nasehat perempuan yang pantas mereka sebut nenek atau eyang itu menggugah peserta yang hadir. Apalagi ketika dokter Oedayati Djarot SpKK mengupas tentang masalah kesehatan reproduksi. Dokter kulit di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus itu mengenalkan kepada para remaja yang hadir tentang penyakit HIV AIDS.

‘’Jadi, HIV ini merupakan suatu virus yang menyebabkan kekebalan tubuh turun sekali. Gejalanya seperti diare yang terus menerus hingga lebih dari satu bulan dan berat badan turun drastis,’’ ungkapnya.

2. Peran orang tua sangat penting untuk cegah kekerasan seksual

Para generasi muda mengikuti acara edukasi tentang kesehatan reproduksi di Rumah Kebangsaan Jalan Kyai Saleh No 13 Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Salah satu peserta pun langsung menanyakan kepada dokter Oedayati mengenai bagaimana cara mencegah penyakit tersebut. Hal tersebut dijawab bak seorang nenek yang sedang menasehati cucunya.

Melihat fenomena yang tengah terjadi dewasa ini pendidikan dari rumah oleh keluarga dan peran orang tua terutama seorang ibu sangat dibutuhkan. Apalagi, untuk mendidik buah hati yang beranjak dewasa. Seorang ibu bisa mendidik anak dan melalui ibu juga anak juga bisa mendapatkan nilai-nilai kehidupan lainnya.

Aktivis pemberdayaan perempuan Srikandi Nusantara, Oerip Lestari menyampaikan, kesehatan reproduksi bagi kelangsungan hidup para generasi muda yang digadang-gadang sebagai the future leaders sangat penting. Apalagi, dalam pendekatan medis hal ini perlu diketahui oleh generasi milenial dan Z dalam menjaga dan merawat alat reproduksinya.

3. Ajak anak bersikap terbuka, jujur, dan gemar membaca

Para generasi muda mengikuti acara edukasi tentang kesehatan reproduksi di Rumah Kebangsaan Jalan Kyai Saleh No 13 Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

‘’Pada era digital seperti ini saat semua informasi dengan mudah diperoleh, generasi muda juga perlu menyaring mana yang benar dan tidak benar. Sehingga, peran keluarga tetap penting dalam mendidik mereka. Edukasi yang merujuk pada local wisdom atau kearifan lokal bisa disampaikan ke mereka,’’ tutur pembina Yayasan Mardi Waluyo Semarang itu.

Menurut ibu satu anak ini, terbuka di dalam komunikasi, bicara jujur, dan tekun membaca adalah kunci dalam mengedukasi dan memberi pemahaman kepada generasi muda. Apalagi, saat ini banyak kasus kekerasan seksual yang terungkap.

‘’Dulu karena anak saya laki-laki, ada orang bilang nggak apa-apa punya anak laki-laki nggak banyak pikiran. Saya jawab siapa yang bilang, kalau anak laki-lakimu menghamili anak orang apa nggak puyeng. Maka, ketika anak sudah mulai beranjak remaja sebagai orang tua perlu ilmu dan pengetahuan yang lebih banyak agar bisa menangani mereka dengan baik,’’ kata perempuan berusia 77 tahun itu.

Baca Juga: Survei BEM: Pelaku Kekerasan Seksual di Undip Semarang Mayoritas Mahasiswa

Berita Terkini Lainnya