Piknik Tipis-tipis dan Nongkrong Pemicu COVID-19 Meluas di Semarang
Ada 12 klaster baru di Semarang, prokes kendur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Semarang terus bertambah. Dinas Kesehatan Kota Semarang mencatat peningkatan kasus aktif tersebut disumbang oleh 12 klaster baru penyebaran virus corona.
Baca Juga: COVID-19 Naik 1.085 Kasus, Aktivitas Masyarakat Semarang Dibatasi
1. Penyebab kenaikan kasus COVID-19 karena acara silaturahmi dan piknik tipis-tipis
Hakam menyebut mobilitas masyarakat yang tinggi menjadi salah satu faktor kasus COVID-19 meluas di Semarang.
‘’Tidak perlu disebutkan klaster apa saja, tapi kenaikan kasus COVID-19 ini mayoritas dari acara silaturahmi, halalbihalal, piknik tipis-tipis, nongkrong, dan mobilitas masyarakat yang tinggi. Namun, kata kuncinya dari lonjakan kasus ini adalah prokes turun,’’ ungkapnya saat dikonfirmasi IDN Times, Jumat (11/6/2021).
Mobilitas masyarakat yang tinggi tersebut juga menyebabkan kasus aktif COVID-19 naik. Hal itu diketahui dari kecamatan yang menjadi zona merah penyebaran virus corona.
Seperti di Kecamatan Tembalang, Pedurungan, Semarang Barat, dan Ngaliyan. Sedangkan, rujukan pasien dari luar kota juga menyumbang peningkatan jumlah pasien positif yang dirawat di Semarang.
‘’Mayoritas dari Kudus, disusul Grobogan, Kabupaten Semarang, Pati, Kendal. Dari 600 pasien yang melakukan rawat inap di Kota Semarang didominasi oleh pasien dari luar kota,’’ tuturnya.
Baca Juga: Gak Tertolong, 2 Warga Kudus Meninggal di Isolasi Donohudan Boyolali