TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Saat Terdengar Suara Melengking Warga Harus Turun Dari Gunung Merapi

Masyarakat bisa memantau dari handy talkie

(ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Klaten  IDN Times - Gelombang seismik aktivitas Gunung Merapi yang terekam pada seismograf mulai memperlihatkan pergerakan yang dinamis seiring dengan perubahan status dari waspada ke siaga. Kondisi itu terlihat pada Pos Pantau Merapi Induk Balerante yang ada di Kabupaten Klaten Jawa Tengah. 

Baca Juga: Gunung Merapi Alami 19 Kali Gempa Guguran Pagi Ini

1. Gelombang seismik menunjukkan ada pergerakan dengan rentang 1cm

ilustrasi pengamatan Gunung Merapi. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Melansir dari Antara, Jumat (20/11/2020), berdasarkan pantauan di Desa Balerante, grafik pada gelombang seismik menunjukkan pergerakan dengan rentang 1cm dari grafik yang seharusnya.

Koordinator Pos Pantau Merapi Induk Balerante, Agus Sarnyata, mengatakan artinya di puncak gunung terjadi guguran.

"Sebetulnya, peralatan ini sebagai acuan saja. Kami lebih ke pantauan secara visual. Itu kalau ada indikasi guguran, dari sini baru beberapa kali terdengar, kemarin pagi terdengar gemuruh, ini tadi tidak," katanya, Kamis (19/11/2020).

2. Kondisi puncak Merapi harus terkonfirmasi di tiga pos pantau

Angin berembus di lereng Gunung Merapi terlihat dari kawasan Klakah, Selo, Boyolali, Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Menurut dia, jika grafik menunjukkan perbedaan maka petugas pos pantau akan mencari informasi di pos-pos lain untuk memastikan kondisi puncak Merapi pada saat itu. Dari pos pantau yang lain, pihaknya memastikan apakah benar di puncak terjadi guguran atau bahkan lava.

"Pos kami ada tiga, kalau pos kami terdengar semua maka informasi akan valid. Kalau cuma satu saya belum berani menyebut terdengar suara, kecuali tiga sumber melihat. Kalau terjadi awan panas dan lava pijar dan dari sini melihat maka kami sampaikan informasi tersebut," katanya.

Sementara itu, indikasi awal jika terjadi pergerakan yang tidak biasa pada puncak Merapi maka audio yang terus berdenging di seluruh penjuru desa akan terdengar melengking.

3. Kalau suara melengking masyarakat harus segera turun

ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

"Kalau suaranya datar artinya normal, tetapi kalau sudah melengking masyarakat langsung sadar diri untuk segera turun. Ini sudah bagus, kalau dulu sebelum tahun 2006, suara terdengar melengking seperti ini kami harus jemput ke atas untuk mengajak mereka turun," tutur Agus. 

Bahkan, saat ini sebagian masyarakat sudah memilih "handy talkie" (HT) yang terhubung dengan frekuensi radio pos induk sehingga kapan saja bisa tahu kondisi terkini puncak Merapi. 

Sementara itu, sejumlah warga Kabupaten Klaten yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi masih memilih untuk bertahan, meskipun saat ini gunung tersebut sudah masuk status siaga atau level III.

Baca Juga: Pengungsi Merapi Dirapid Test, Ratusan Orang Dinyatakan Non Reaktif

Berita Terkini Lainnya