Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Semarang, IDN Times - Taman air mancur di bundaran Bubakan bakal beralih fungsi menjadi museum sejarah Kota Lama Semarang. Kini Pemkot Semarang sedang mengerjakan proyek pembangunan infrastruktur yang ditargetkan selesai pada akhir November 2020 mendatang.
Baca Juga: Pemkot Semarang Akan Lanjutkan Pembangunan Saat Pandemik COVID-19
1. Museum Bubakan terpaksa dibangun di tengah pandemik COVID-19
Bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR), proyek tersebut harus diselesaikan meskipun di tengah pandemik COVID-19. Adapun, pembangunan museum kota lama yang dilengkapi dengan kolam retensi, sclupture, dan jembatan kaca ini menelan anggaran Rp 15 miliar.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menuturkan, Bundaran Bubakan nantinya akan menjadi destinasi wisata yang menarik karena dilengkapi dengan sclupture dan jembatan kaca. Selain itu, ada sarana edukasi yaitu belajar mengenai sejarah Kota Lama Semarang dan juga berfungsi sebagai pengendali banjir dengan kolam poldernya.
2. Artefak yang ditemukan di bawah Bundaran Bubakan akan dipajang di museum
Photo by semaranghitshitz via Instagram “Bubakan ini kalau sudah selesai akan menjadi destinasi yang menarik. Bagian bawahnya ada kolam polder yang memiliki fungsi retensi banjir, di atasnya ada kolam indah yg dilengkapi dengan jembatan kaca serta terdapat museum Kota Lama Semarang dan ada artefak berupa ujung benteng (bastion) Kota Lama," ungkapnya melalui keterangan resmi, Rabu (26/8/2020).
Artefak yang dimaksud adalah ujung benteng yang ditemukan di bawah bundaran. Artefak ini nantinya akan dipertontonkan di dalam sebuah kotak kaca sehingga pengunjung bisa melihat secara langsung peninggalan sejarah kota lama.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
3. Selama pembangunan penutupan sementara jalan diberlakukan
Instagram/@semarangpemkot Adanya proses pembangunan museum tersebut mengharuskan pemberlakuan penutupan sementara jalan di seputaran Bundaran Bubakan. Penutupan jalan telah dimulai pada Sabtu (22/8/2020) hingga 22 November 2020 mendatang.
Hendi panggilan akrab wali kota menjelaskan, pada tahap pertama, kendaraan dari arah MT Haryono yang hendak menuju ke Kota Lama atau Stasiun Tawang dialihkan ke Jalan Agus Salim-Suari-Sendowo-Kali Semarang. Kemudian, kendaraan dari arah Pasar Johar menuju Jalan Dr Cipto atau Citarum, akan dialihkan ke Jalan Kali Semarang – Tawang – Cendrawasih – Bubakan – Pattimura.
"Sedangkan, kendaraan dari Jalan MT Haryono ke pelabuhan atau Demak dialihkan ke Jalan Patimura – Widoharjo – Raden Fatah. Untuk menghindari kemacetan, penutupan jalan akan dibagi menjadi empat segmen dan penutupan akan dilaksanakan secara bergantian sesuai jadwal pengerjaan," tuturnya.
Baca Juga: AIESEC Semarang Dorong Masyarakat #BangkitBersama untuk Berwirausaha