TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bantah ada Lebam, UNS Beberkan Kronologi Meninggalnya Gilang

Pihak kampus sebut korban sempat mengigau

Basecame Menwa UNS. (IDN Times/Larasati Rey)

Surakarta, IDN Times - Pihak Universitas Sebelas Maret (UNS) membantah tudingan adanya lebam jenazah Gilang Endy Saputra (23) yang meninggal dunia saat mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar Resimen Mahasiswa (Diklatsar Menwa) pada Minggu (24/10/2021) petang.

Wakil Rektor UNS Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Ahmad Yunus mengatakan Ia tak melihat adanya lebam atau luka di tubuh mahasiswa Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Sekolah Vokasi UNS tersebut.

Baca Juga: Polisi Periksa 21 Panitia Diksar Menwa, UNS Beri Pendampingan Hukum

1. Wakil Rektor sebut tak melihat lebam pada jenazah Gilang

ilustrasi jenazah (IDN Times/Mardya Shakti)

Ahmad Yunus mengaku sebelumnya telah melihat kondisi jenazah Gilang. "Pada saat jenazah belum diautopsi, saya lihat mata ditutup seperti deplokan daun lembut seperti jamu. Saya tidak bisa melihat memar atau tidak. Sekilas secara fisik saya tidak bisa melihat darah karena dari RS sudah dibersihkan. Mulai dada sampai perut tidak ada tanda-tanda merah atau hitam," katanya.

Meski demikian, hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari kepolisian untuk memastikan penyebab meninggalnya mahasiswa asal Kabupaten Karanganyar tersebut.

2. Diklatsar Menwa dimulai pada 23 Oktober 2021

Basecame Menwa UNS. IDNTimes/Larasati Rey

Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS Sutanto mengatakan kronologis meninggalnya Gilang berdasarkan keterangan dari panitia Diklatsar Menwa.

"Berdasarkan yang kami ketahui, pengakuan pihak panitia, benar bahwa kegiatan ini mulai 23 Oktober 2021. Akan tetapi, mulai penyambutan pada pukul 06.00 sampai berakhir pukul 23.00 WIB berkegiatan di sekitar kampus," katanya.

Untuk penyambutan para peserta, kata dia, dilakukan di Markas Menwa. Selanjutnya, kegiatan di Gedung Olahraga (GOR), di musala Fakultas Teknik, kemudian jembatan danau.

3. Gilang sempat mengalami kram di kaki

IDN Times/Rangga Erfizal

Pada hari yang sama, lanjut dia, Gilang mengatakan bahwa kakinya mengalami kram sehingga harus ada pendamping.

"Bakda subuh, mulai senam senjata, apel pagi, hingga melakukan kegiatan di luar kampus, tepatnya di Jembatan Jurug. Ada kegiatan meluncur dari atas ke bawah (repling), almarhum ikut kegiatan dan dia balik ke kampus," katanya.

4. Korban mengeluh sakit punggung dan tidak sadar

ilustrasi pingsan (pexels.com/pixabay)

Pada saat itu, lanjut dia, korban mulai mengeluhkan sakit punggung hingga akhirnya mendapatkan perawatan dengan alat kompres.

"Selanjutnya, yang bersangkutan tidak sadar dan mengigau. Pada pukul 21.00 WIB inisiatif mereka membawa ke rumah sakit. Selanjutnya, pada pukul 22.05 WIB dalam mobil ketika dibawa ke rumah sakit, dia sudah tidak bernapas. Sampai RS Moewardi meninggal. Ini kronologis yang kami tahu," katanya.

Baca Juga: 6 Tuntutan BEM UNS Pasca Mahasiswa Meninggal Saat Ikut Diklatsar Menwa

Berita Terkini Lainnya