TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Berlatih Memanah Setiap Pagi, Ini Alasan Penusuk Wiranto Saat Ditanya 

FA jadikan pohon pisang sebagai sasaran

IDN Times/Candra Irawan

Brebes, IDN Times - FA satu diantara tersangka pelaku penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto memiliki kebiasaan memanah setiap pagi saat berada di rumah.

Ayah FA mengatakan kebiasaan tersebut dilakukan FA setiap pagi di samping rumahnya Desa Sitanggal, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Baca Juga: Tiga Personel TNI Dicopot karena Istri Komentari Penusukan Wiranto

1. Orangtua FA tak curiga dengan kebiasaan memanah anaknya

Sunarto (51) ayah FA mengaku tak merasa curiga dengan kebiasaan anaknya yang berlatih memanah setiap pagi di rumahnya.

"Saya tidak curiga saat di rumah, setiap pagi berlatih memanah di samping rumah. Saat saya tanya, dia hanya bilang hanya sekadar untuk bermain memanah pohon pisang," ungkapnya di Brebes, Jateng, Jumat seperti dikutip dari Antara.

Sebelum kejadian penusukan, FA sempat pulang ke rumahnya dari Juli 2019 hingga Agustus atau saat Lebaran hingga memasuki bulan haji.

2. Tak pernah kenalkan suami kepada keluarga di Brebes

IDN Times/Istimewa

FA yang diketahui sudah bersuami Abu Rara pelaku penusukan Wiranto ini tak pernah mengajak atau mengenalkan suaminya kepada keluarganya di Brebes.

"Sejak menikah, kami belum pernah melihat atau dikenalkan suaminya. Anaknya menikah tidak mengundang orang tuanya, mungkin Dia menikah melalui wali," ucapnya.

Ia mengatakan anaknya pernah memohon izin untuk menikah dengan calon lakinya. Namun, dirinya tidak pernah mengenalkan pada orang tuanya.

"Sejak awal saya tidak merestui anaknya menjalin hubungan dengan calon suaminya, tetapi dirinya tidak pernah menggubris dan tetap menikah dengan calon suaminya," tuturnya.

3. Waktu kecil sempat dipindah sekolah karena kenakalannya

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Menurut dia, saat usia anak-anak, Fitria di kampung dikenal nakal sehingga saat menempuh pendidikan sekolah dasar, terpaksa harus berpindah ke sekolah lain.

"Anaknya sempat bersekolah di SD Negeri 1 Sitanggal hingga kelas tiga. Namun, anaknya pindah sekolah ke SD Negeri 3 Sitanggal karena sering menjaili teman di sekolahnya," ujarnya.

Ia mengatakan orang tuanya tidak menduga jika anaknya nekat melakukan perbuatan tidak terpuji dengan melakukan penusukan terhadap seorang pejabat negara.

Baca Juga: Dulu Tomboi, FD Pelaku Penusukan Wiranto Berubah Menjadi Pendiam

Berita Terkini Lainnya