TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gerimis, Wishnutama dan Menteri Basuki Ngevlog di Kota Lama Semarang

Lampu jadul dan boks telepon zaman dulu siap dipasang

Menparekraf Wishnutama (IDN Times/Helmi Shemi)

Semarang, IDN Times - Menteri Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio Minggu (29/12) malam menikmati keindahan Kota Lama Semarang.

Dua menteri Kabinet Indonesia Maju tersebut menyusuri jalan-jalan di Kota Lama ditengah hujan gerimis yang mengguyur wilayah Semarang. Keduanya bahkan sempat ngevlog dan melakukan live di salah satu landmark kota Semarang ini.

Baca Juga: Malam Tahun Baru 2020, Kota Lama Semarang Bakal Diawasi Puluhan CCTV

1. Akan dipasangi street furniture bergaya jadul dan unik

IDN Times/ Dhana Kencana

Selain menikmati keindahan Kota Lama Semarang, keduanya juga melakukan peninjauan di destinasi wisata yang akan ditata dan dipasangi oleh Street Furniture.

"Kita akan lengkapi lagi street furniture di Kota Lama Semarang pada penataan tahap kedua," ujar Menteri Basuki di Semarang, Minggu.

Menteri PUPR menambahkan bahwa Street furniture yang akan dilengkapi adalah lampu-lampu jalan bergaya jadul dan unik, begitu pula dengan boks telepon tempo dulu.

2. Potensi mendatangkan kesejahteraan bagi pelaku ekonomi kreatif

IDN Times/ Dhana Kencana

Melansir dari Antara kedua menteri Jokowi tersebut melakukan peninjauan Kota Lama Semarang mulai dari gedung galeri lukisan dan foto kemudian menyusuri jalan-jalan hingga tiba di Galeri UMKM.

Setibanya di Galeri UMKM, Menteri Basuki dan Menteri Tama menyambangi dan melihat-lihat sejumlah suvenir dan kafe yang berada di dalam galeri tersebut

"Potensi wisata bisa menjadi nilai ekonomi melalui kunjungan wisatawan. Kita bagaimana menciptakan atau meningkatkan kualitas suvenir, event musik atau event-event lain sebagai contohnya, itu semua bisa menjadi potensi untuk mendatangkan kesejahteraan bagi para pelaku ekonomi kreatif," kata Menparekraf Wishnutama Kusubandio.

Menurut Wishnutama, kemampuan masyarakat dalam hal ini dari sisi ekonomi kreatif bagaimana dapat memberi nyawa dari sarana infrastruktur wisata.

Baca Juga: Padi Reborn Ngamen di Semarang, Fadly: Kota Lama Luar Biasa Cantiknya

Berita Terkini Lainnya