TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Razia Karaoke dan Kos Pekerja Malam di Baturraden, Penghuni Tes Urine

Karyawan swasta dan pemandu lagu positif narkoba

Para penghuni kos di Baturraden, Banyumas mengisi formulir data identitas saat razia yang digelar BNNK Banyumas bersama Satpol PP dan PM, Rabu (27/11). (Istimewa)

Laporan Rudal Afgani

Purwokerto, IDN Times - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Banyumas gencar menggelar razia dengan sasaran rumah kos hingga tempat karaoke.

Rabu (27/11) pagi, BNN menggelar razia di sejumlah kos pekerja seks komersial di luar Gang Sadar dan pekerja tempat hiburan malam di Baturraden. Sorenya, giliran sebuah karaoke yang menjadi sasaran razia.

Baca Juga: Formasi CPNS Paling Ramai dan Sepi Peminat di Karesidenan Banyumas

1.Karyawan swasta dan pemandu lagu positif narkoba

Para penghuni kos di Baturraden, Banyumas mengisi formulir data identitas saat razia yang digelar BNNK Banyumas bersama Satpol PP dan PM, Rabu (27/11). (Istimewa)

Wicki Sri Erlangga, Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Kabupaten Banyumas mengatakan, di Baturraden tiga orang dinyatakan positif mengonsumsi psikotropika dan narkoba. Sebanyak dua orang pria yang bekerja sebagai karyawan swasta positif mengonsumsi psikotropika dan seorang pemandu lagu positif sabu.

“Ketiganya dibawa ke kantor BNN Banyumas untuk di-assessment. Semua direhabilitasi dan diminta menjalani rawat jalan di Klinik BNNK Banyumas seminggu sekali,” kata dia.

Di Baturraden, ada 39 orang yang dites urin. Sementara penghuni kos di Purwokerto 42 orang dan di karaoke ada 59 orang. “Semua negatif, hanya tiga di Baturraden yang positif,” kata dia.

2.Jadi indikasi keberadaan jaringan pengedar

Para penghuni kos di Baturraden, Banyumas mengisi formulir data identitas saat razia yang digelar BNNK Banyumas bersama Satpol PP dan PM, Rabu (27/11). (Istimewa)

Wicki mengatakan, hari Minggu (24/11) BNNK Banyumas juga mendapat satu penghuni kos yang positif sabu. Dengan hasil positif sabu selama dua kali razia, ia menyimpulkan ada kemungkinan jaringan pengedar yang aktif di Purwokerto.

“Hasil seperti akan menjadi pemetaan kita untuk jaringan yang lebih tinggi. Saat penangkapan, biasanya yang kita tangkap adalah kurir atau pengedar dan bandar,” ujar dia.

Baca Juga: Razia Kos Pekerja Malam di Purwokerto, Penghuni Konsumsi Methafetamin

Berita Terkini Lainnya