TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Semarang Panas Terik! Waspada Penyakit Metabolik Muncul saat Kemarau

Risiko sakit jantung, stroke dan diabetes meningkat

Ilustrasi terik matahari (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Semarang, IDN Times - Masyarakat diimbau mewaspadai penyakit metabolik yang dikhawatirkan meningkat saat cuaca panas terik kemarau seperti sekarang ini.

Penyakit metabolik ini disebut bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

Baca Juga: Jateng Kemarau Mulai Mei 2023, BMKG Minta Warga Irit Pakai Air

1. Dinkes Kota Semarang ingatkan penyakit metabolik rawan muncul saat cuaca terik

ilustrasi cuaca panas terik (pexels.com/Sakshi Patwa)

Kepala Dinkes Kota Semarang dokter Abdul Hakam menyebutkan penyakit metabolik rawan muncul saat cuaca terik, apalagi pada orang yang memiliki faktor risiko kencing manis dan darah tinggi yang akan menyebabkan berbagai penyakit, seperti jantung koroner dan stroke.

Disebutkannya penyakit metabolik adalah sekumpulan kondisi yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes, misalnya karena kadar gula darah dan tekanan darah tinggi, kenaikan kadar kolesterol, serta lemak berlebihan di sekitar pinggang.

2. Pola hidup berpengaruh memicu penyakit metabolik

isbm.gob.sv

Pola hidup menurutnya akan berpengaruh saat musim kemarau. Saat terik orang lebih memilih untuk mengonsumsi minuman manis dan es, seperti es teh dan es sirup yang jika tidak dikontrol akan mengganggu kesehatan karena kadar gula darah yang tinggi.

"Ini kalau tidak bisa dikendalikan, kadar gula darah tinggi. Kadar gula darah tinggi pasti akan mengakibatkan koma diabetikum atau HONK (Hiperglikemia Hiperosmolar Non Ketotik). Pembuluh darah kental sekali," katanya.

3. Aktivitas di terik matahari juga berisiko

Terik matahari bikin gerah (Shutterstock/Pheelings media)

Hakam menambahkan bahwa aktivitas penuh di terik Matahari juga berisiko, apalagi bagi orang yang memiliki riwayat diabetes melitus (DM), hipertensi, dan jantung koroner sehingga harus berhati-hati.

"Sekarang ini (suhu udara, red.) panasnya berapa? Kita ini normal mentok di 32 derajat Celcius sudah panas. Makanya, harus dihindari, misalnya pakai payung, topi, dan sebagainya," katanya.

4. Stroke dan jantung koroner 10 besar penyakit di Kota Semarang

hackensackmeridianhealth.org

Namun, kata dia, bukan berarti kemudian aktivitas fisik di luar ruangan harus berhenti, tetapi harus diatur sedemikian rupa dengan menghindari sengatan Matahari dan tetap menjaga kesehatan.

"Aktivitas fisik ya tetap. Apalagi, yang dilakukan di dalam gedung (ruangan, red.). Kalau melihat dari kasusnya, stroke dan jantung koroner termasuk 10 besar penyakit di Kota Semarang," kata Hakam.

Baca Juga: 7 Cara Mencegah Serangan Jantung Kedua

Berita Terkini Lainnya