TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ditolak Masyarakat, Normalisasi Sungai Klawing Purbalingga Dihentikan

Warga minta ganti rugi

BBWS Serayu opak hentikan penyodetan sungai klawing karena warga minta ganti rugi, Selasa (6/2/2024).(IDN Times/Cokie Sutrisno).

Purbalingga, IDN Times - Pekerjaan normalisasi sungai Klawing dengan langkah penyodetan sisi kiri aliran sebelah timur desa Bancar mengalami kendala penolakan dari masyarakat setempat sehingga Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak Yogyakarta terpaksa menghentikan pekerjaannya.

Hal itu dikatakan Ketua Tim Pelaksanaan, perencanaan Operasional Pemeliharaan BBWS SO Irnanda Kristandi ditemui hari selasa tanggal 6 Pebruari 2024 di Purwokerto.

Irnanda menyatakan bahwa pihaknya sejak tanggal 22 Januari 2024 sudah menurunkan alat berat untuk rencana pengerjaan selama 40 hari, namun baru bisa melaksanakan pekerjaan selama 3 hari sepanjang 40 meter dari rencana pekerjaan sepanjang 350 meter lebar 10 meter.

Baca Juga: Waspada Banjir Bandang Sungai Klawing Purbalingga 

1. Warga kuasai grumbul merden

Ketua Tim Pelaksanaan, perencanaan Operasional Pemeliharaan BBWS SO Irnanda Kristandi. (IDN Times/Sutrisno)

Kegiatan terpaksa dihentikan karena mendapat tekanan penolakan dari masyarakat yang menguasai lahan di grumbul Merden Kecamatan Kaligondang dengan cara meminta ganti rugi.

Irnanda juga mengatakan pekerjaan normalisasi dengan langkah melakukan penyodetan di tikungan dalam berupa tanah timbul masuk wilayah grumbul Merden Desa Penaruban Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga untuk mengurangi daya rusak air sungai Klawing.

"Penyodetan dilakukan karena Sungai Klawing menghantam sisi kanan aliran sungai berupa tikungan luar yang mengakibatkan setidaknya 12 toko dan rumah di Jalan jendral Sudirman RT 1 RW 1 Kelurahan Bancar Purbalingga mengalami kerusakan berat," jelasnya.

2. Penyodetan mengurai konsentrasi aliran

Eddy Wahono, oemerhati masalah sosial dan lingkungan, Selasa (6/2/2024).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Sementara pemerhati masalah sosial dan lingkungan Eddy Wahono menjelaskan Sungai Klawing masuk jenis sungai meander berkelok dan rentan mengalami perubahan khususnya saat memasuki musim penghujan.

"Sungai Klawing ini rentan perubahan karena jenisnya meander, jadi kalau musim hujan sangat membahayakan hunian yang berada di pinggiran,"katanya.

Eddy menerangkan bahwa penyodetan diharapkan bisa mengurai konsentrasi aliran kearah sisi kanan, jadi diharapkan pekerjaan pemeliharaan tebing di kelurahan Bancar dapat dikerjakan lagi.

3. Hilangnya daerah resapan

Sungai Klawing di Purbalingga.(IDN Times/Wikipedia)

Perubahan atas alur di sungai Klawing disebabkan karena kondisi sungai yang berkelok pada musim penghujan posisi tikungan luar akan selalu tergerus. Sedang sifat tanah aluvial tidak berikat yang ditengarai akhir akhir ini kerusakan daerah hulu sungai Klawing semakin masif dengan perubahan alih fungsi lahan.

"Ini juga salah satu faktor yang menyebabkan hilangnya daerah resapan dimana bila musim kemarau Sungai Klawing akan berkurang drastis debitnya, ancamannya adalah pada musim penghujan banjir bandang,"katanya meningatkan.

Mengenai permasalahan permintaan ganti rugi, Eddy menyampaikan bahwa warga tidak dapat meminta ganti rugi karena tanah yang dikuasai adalah tanah timbul atau tanah milik negara.

Berita Terkini Lainnya