Duh! Input Data Satgas COVID-19 Pusat Delay, Jateng Cuma 7.463 Kasus
“Bayangkan, bedanya banyak sekali sampai 3.000 data."
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyatakan data Satgas COVID-19 pusat yang menyebutkan angka kasus aktif di Jateng tertinggi di Indonesia diakibatkan adanya delay input data. Ganjar mengklaim terdapat selisih data baru yang belum dimasukkan, yang jumlahnya mencapai 3.000 kasus.
Baca Juga: 9 Ribu Ansor dan Banser Banyumas Adakan Parade saat Pandemik Corona
1. Data pasien bulan Juni 2020 dimasukkan dalam rilis terbaru Satgas COVID-19
Misalnya, lanjut Ganjar, berdasarkan rilis Satgas COVID-19 tercatat penambahan kasus aktif virus corona di Jawa Tengah per Senin (23/11/2020) sebanyak 10.464 orang. Padahal, kasus aktif COVID-19 di Jateng hingga Selasa (24/11/2020) hanya sebanyak 7.463 kasus.
“Makanya saya kaget, katanya kita paling tinggi. Kita belum sampai ke sana. Bayangkan, bedanya banyak sekali sampai 3.000 data. Kalau besok tiba-tiba dimasukkan dalam rilis angka 3.000 itu, pasti gedhe, pasti meningkat,” kata Ganjar usai rapat evaluasi COVID-19 di Kantor Pemprov Jateng.
Ganjar menyebut, pengecekan tanggal 1-10 November 2020, ada 809 data delay yang ditempelkan sebagai data tambahan. Bahkan, Ganjar juga menemukan ada 18 nama yang tes sejak bulan Juni 2020, baru dimasukkan dalam rilis tersebut.
Baca Juga: 24 Klaster COVID-19 di Boyolali Masih Aktif, Ada Besuk dan Les Mengaji
Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.