TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemenhub Gandeng KNKT, Investigasi Tabrakan Kapal di Tanjung Emas

Ternyata melibatkan dua kapal lain

ANTARA FOTO/Aji Styawan

Semarang, IDN Times - Kementerian Perhubungan akan memastikan kelancaran pelayanan kapal di Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) Pelabuhan Tanjung Emas.

Hal itu dilakukan pasca terjadinya insiden kapal MV. Soul of Luck yang menyenggol derek kontainer hingga roboh, pada Minggu (14/7) petang, sekitar pukul 17.10 WIB.

Baca Juga: Kapal Asing Tabrak Container Crane Tanjung Emas Semarang

1. Berkoordinasi dengan KNKT

ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Koordinasi dilakukan oleh Kementerian Perhubungan dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Semarang, Jawa Tengah dengan PT. Pelindo III, sebagai induk usaha perusahaan jasa pandu.

Pelayanan pelabuhan dipastikan tetap berjalan seperti biasa meskipun saat ini lokasi kejadian sudah disterilkan.

"Saat ini lokasi kejadian telah disterilkan namun layanan kepelabuhanan terus berjalan seperti biasanya. Kami akan berkoordinasi dengan KNKT untuk menginvestigasi penyebab kejadian tersebut," kata Kepala KSOP Kelas I Tanjung Emas Semarang, Ahmad Wahid sebagaimana dikutip dari keterangan resmi yang diterima IDN Times.

2. Korban luka ringan

ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Kapal MV. Soul of Luck yang diageni oleh PT. Layar Sentosa diketahui menyenggol crane atau derek di dermaga TPKS, sehingga satu unit container crane nomor tiga ambruk.

Dalam peristiwa tersebut, tidak ada korban jiwa, namun satu korban mengalami luka ringan. 

"Satu orang yaitu operator head truk langsung dibawa ke rumah sakit Panti Wilasa Citarum," imbuh Wahid.

3. Melibatkan dua kapal lain

ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Kapal MV Soul of Luck berbendera Panama, jenis kontainer itu terdaftar dengan registrasi IMO 9148647. Bobot kapal mencapai GT 16.915 dengan panjang 168.05 meter serta lebar 27 meter.

Kapal diketahui berlayar dari Pelabuhan Port Klang Malaysia pada tanggal 11 Juli 2019 dan tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pada 14 Juli 2019, pukul 17.10 WIB.

Menurut Wahid, insiden tersebut juga melibatkan kapal KT Jayanegara 304, KT Jayanegara 201 yang dioperasikan oleh PT PMS, anak usaha PT. Pelindo III sebagai induk usaha jasa pelayanan kapal (pandu tunda).

Baca Juga: Jokowi Serukan Pangkas, Hajar Bagi Penghambat Visinya 

Berita Terkini Lainnya