TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kualitas Air di Jawa Tengah Rendah

Indikator penilaian disorot

ANTARA FOTO/Siswowidodo

Semarang, IDN Times - Indeks kualitas lingkungan hidup (IKLH) di Jawa Tengah diklaim cukup baik oleh sebagian pihak. Namun, kualitas air masih tergolong rendah. Indeks tersebut menggambarkan kondisi lingkungan hidup yang dapat dijadikan evaluasi secara umum terhadap kualitas lingkungan hidup.

 

Baca Juga: 5 Efek Pemanasan Global di Kesehatan, Yuk Lebih Peduli Pada Lingkungan

1. Kualitas air masih buruk

ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar

Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jawa Tengah, IKLH 2018 di Jawa Tengah sebesar 66,59 dari skor 100. Indikatornya meliputi penilaian atas kualitas udara, kualitas air dan kualitas tutupan lahan.

Rinciannya kualitas udara sebesar 82,97, kualitas air 51,34, dan kualitas tutupan lahan 65,74. Dari angka tersebut, kualitas air di Jawa Tengah masih paling rendah.

2. Indikator penilaian IKLH disorot

ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Aktivis lingkungan Jawa Tengah Arief Khristanto menyatakan bahwa secara umum angka tersebut menunjukkan kinerja yang baik dari pemerintah provinsi Jawa Tengah dalam upaya pengelolaan lingkungan. Namun ia menyoroti tentang penyusunan IKLH, khususnya pada jenis indikator yang dinilai.

"Untuk kualitas udara, yang dinilai hanya 2 jenis dari 5 jenis pencemar udara yang penting. Hanya dinilai SO2 dan NO2 sementara PM, HC dan CO2 belum diukur. Sedangkan untuk kualitas air, belum diperhitungkan tingkat cemaran logam berat yang dimungkinkan dihasilkan dari pertumbuhan industri, sebagaimana dirumuskan dalam isu strategis pada dokumen tersebut," kata Arief kepada IDN Times, Kamis (20/6).

Baca Juga: Tercemar Limbah Batik, Air Bengawan Solo di Blora Berwarna Seperti Teh

Berita Terkini Lainnya