TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pendapatan Merosot, Aset Pemprov Jateng di DKI Jakarta Perlu Evaluasi

Pendapatan anjlok diklaim dampak COVID-19

Monumen Nasional (Monas) di Jakarta Pusat pada Jumat, 26 September 2021. (IDN Times/Herka Yanis)

Semarang, IDN Times - Pengelolaan aset milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah yang ada di DKI Jakarta perlu dievaluasi secara menyeluruh. Sebab, pendapatan dari sektor tersebut tidak memenuhi target pada tahun 2021.

Baca Juga: Omicron Merebak, Wagub Jateng Minta Ormas Kurangi Kerumunan Massa

1. Perlu ada evaluasi menyeluruh

Anggota Komisi C DPRD Jawa Tengah, Agung Budi Margono. (Dok. Humas PKS Jateng)

Anggota Komisi C DPRD Jawa Tengah, Agung Budi Margono menyatakan, perlu adanya evaluasi pengelolaan aset yang dikelola Badan Penghubung (Banhub) Provinsi Jateng di DKI Jakarta. Selain aset, menurutnya, evaluasi kelembagaan juga diperlukan untuk mengoptimalkan pengelolaan aset.

"Harus ada evaluasi kelembagaan dan aset dan ini perlu diriset agar dapat diketahui aset mana yang perlu dipertahankan atau bisa dilepas," katanya dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Jumat (28/1/2022).

2. Target Banhub tahun 2022 mencapai Rp1 miliar

Ilustrasi aset. (Dok. IDN Times)

Bagi Agung, secara kelembagaan Banhub membutuhkan analisis dan inovasi supaya aset yang dikelola bisa optimal, terutama dalam penyusunan anggaran.

"Perlu analisis mendalam (dalam menyusun anggaran), jangan bersifat rutin belaka," lanjutnya.

Ia berharap, pada tahun 2022, pendapatan Banhub dapat mencapai target Anggaran Murni sebesar Rp1,01 miliar. Sedangkan untuk target pendapatan Anggaran Perubahan sebanyak Rp500 juta.

Baca Juga: Temui Ganjar Pranowo, Triawan Munaf Tawarkan Holding Wisata Jateng

Berita Terkini Lainnya