10 Potret Pemanfaatan Pohon Aren Khas Hutan Hujan Tropis Pekalongan
Semua proses tradisional sampai pengeringan pakai Matahari
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pekalongan, IDN Times - Bagi sebagian orang masih bingung membedakan antara gula aren dengan gula merah. Perbedaan mendasar sebenarnya adalah gula merah bahannya berasal dari sari pohon kelapa atau getah palma sedangkan gula aren dibuat dari nira pohon Aren (Arenga pinnata) yang proses pengolahannya secara tradisional.
Perbedaan lain yang paling kentara gula merah dan gula aren berasal dari warna. Gula aren lebih terang dengan karakter warna khas kekuningan dan kemerahan pekat serta gelap daripada gula merah. Lalu tekstur gula aren juga lebih empuk sehingga mudah hancur. Gula aren bermanfaat bagi kesehatan karena pas dikonsumsi bagi penderita diabetes karena tidak mengandung insulin melainkan kalium yang tinggi dari jenis gula lainnya.
Pohon Aren mempunyai fungsi ekologi dan bernilai ekonomi tinggi sehingga potensial dimanfaatkan sebagai tanaman konservasi tanah dan air, khususnya hutan Petungkriyono, di Pekalongan, Jawa Tengah. IDN Times mendapatkan kesempatan melihat langsung pemanfaatan gula aren satu-satunya di hutan hujan tropis dataran rendah yang tersisa di Pulau Jawa tersebut.
1. Tanaman Aren meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan pelestarian hutan Petungkriyono
Nira yang diambil ada nira yang bening berair dan tidak berlendir untuk diolah menjadi gula aren.
Baca Juga: 12 Potret Konservasi Hutan Hujan Tropis di Pekalongan dengan Kopi Owa
Baca Juga: Hutan Petungkriyono, Surga Tersembunyi Bak Kisah Nyata Jurassic Park