TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Warga Semarang Tumbang Akibat Leptospirosis yang Ditularkan Tikus

Ratusan orang juga terjangkit DBD

Unsplash/Brett Jordan

Semarang, IDN Times - Memasuki puncak musim penghujan, sejumlah warga Kota Semarang kedapatan terkena demam berdarah dan leptospirosis. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang menyatakan terdapat tak kurang 350 warga yang terkena demam berdarah.

 

Baca Juga: 12 Fakta Penyakit Demam Berdarah yang Harus Diwaspadai

1. Demam berdarah merebak saat musim hujan

ecdc.europa.eu

Kepala Dinkes Kota Semarang, Abdul Hakam mengatakan kasus penularan demam berdarah di awal Januari-Februari 2020 meroket naik menyusul adanya kelembapan udara yang rendah selama masuk musim penghujan.

"Demam berdarah itu ada dua kasus. Pertama karena disebabkan virus dengue dengan kasus yang ringan ada 350 kejadian. Dan yang berat adalah kasus kebocoran plasma sampai si penderita mengeluarkan darah. Kasusnya ada 27. Kita lihat sekarang angka kejadiannya tinggi sekali karena masuk musim hujan," terangnya, Selasa (11/2).

2. Dinkes: Nyamuk Aedes aegypti saat ini berkembangbiak sangat cepat

Ilustrasi abate. IDN Times/Ayu Afria

Dengan curah hujan yang tinggi seperti saat ini, katanya nyamuk aides aegypty dapat berkembangbiak dengan cepat. Ia bilang penularan demam berdarah selalu jadi momok bagi warga Semarang saat musim hujan tiba..

"Begitu curah hujan tinggi, kembangbiak nyamuknya jumlahnya cukup tinggi juga. Makanya kita harus jeli menjaga daya tahan tubuh agar tetap fit. Apalagi demam berdarah jadi kasus tahunan di Semarang," bebernya.

Baca Juga: Musim Hujan, Waspadai Penyakit Leptospirosis!

Berita Terkini Lainnya