TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7.378 Anak di Jateng Tertular Corona, 55 Orang Meninggal, Diduga dari Delta India 

Para orang tua jangan bawa anaknya ke mal!

ilustrasi anak-anak (IDN Times/Ayu Afria)

Semarang, IDN Times - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Tengah menyatakan sebanyak 7.378 anak telah terpapar virus Corona sejak dua bulan terakhir. Kasus penularan COVID-19 itu dialami anak-anak sedari tanggal 16 Mei 2021 sampai 20 Juni 2021 kemarin mengarah pada gejala Corona varian Delta India.

 

Baca Juga: RS Darurat Corona Semarang Minim Pasokan Oksigen, 9 Pasien Dimasukan ICU

1. Sudah ada 55 anak di Jateng yang meninggal akibat terkena COVID-19

unsplash.com/@ashtonbingham

Ketua IDAI Jateng, dr. Fitri Hartanto mengungkapkan saat ini terdapat 55 anak yang meninggal dunia akibat tertular COVID-19. Ia bilang jumlahnya dalam sepekan terakhir ini bahkan sangat tinggi menyusul adanya peningkatan kasus penularan Corona di sejumlah daerah zona merah.

"Tapi, apa pun itu jumlah anak yang terpapar COVID-19 sangat tinggi. Termasuk saat sepekan terakhir ada banyak data yang dikumpulkan teman-teman dokter anak kepada kami," ujarnya, Jumat (25/6/2021).

2. Penularan COVID-19 yang dialami anak-anak naik dua kali lipat pasca lebaran

Ilustrasi Virus Corona. IDN Times/Mardya Shakti

Lebih lanjut lagi, ia menyampaikan penularan COVID-19 jumlahnya terus meroket naik sejak perayaan Idul Fitri 1442 Hijriyah kemarin. 

Dari temuannya di lapangan, ia mencatat ada 382 bayi dibawah usia setahun yang terpapar COVID-19. Kemudian juga ada 2.110 bayi yang baru lahir ikut terkonfirmasi telah terinfeksi COVID-19.

Ia menyebut tingginya angka penularan virus Corona membuat kasus yang dialami anak-anak saat ini naik dua kali lipat dari kondisi normal.

3. IDAI Jateng: Mungkin anak-anak sudah tertular Corona Delta India

Anak-anak bermain 'carrom' di dalam sebuah pusat perawatan untuk pasien dengan penyakit virus korona (COVID-19) di sebuah komplek olahraga dalam ruangan di New Delhi, India, Senin (20/7/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi)

Pihaknya pun menyarankan kepada para orang tua guna meningkatkan pengawasan terhadap anaknya saat bermain di luar rumah. Sebab, pihaknya menduga bahwa peningkatan penularan COVID-19 pada anak-anak tak lepas dari merebaknya varian Corona Delta India. 

Dugaannya menguat lantaran untuk beberapa kasus yang ditemuinya anak-anak hanya mengalami demak, batuk, dan pilek, namun saat ini gejalanya lebih luas.

"Mungkin itu dari gejala varian Delta. Kalau dulu cuma panas, batuk, dan pilek, sekarang ada anak sakit infeksi saluran pencernaan. Akhir-akhir ini juga ada yang muntah-muntah dan diare. Setelah diperiksa ternyata COVID-19," paparnya.

4. Orang tua harus mawas diri. Jangan lagi ajak anaknya ke mal dan obyek wisata

Ilustrasi Mal di Jakarta (IDN Times/Besse Fadhilah)

Ia berkata setiap orang tua sebaiknya waspada menjaga anaknya. Terutama jangan lagi membawa anak-anaknya bepergian ke pusat keramaian seperti mal dan objek wisata karena saat ini COVID-19 memiliki gejala yang sulit diprediksi.

Para orang tua, katanya harus menerapkan prokes ketat, meningkatkan kepatuhan 5M bagi anaknya. "Jangan malah sekolah tatap muka ditiadakan, tapi malah anaknya diajak jalan-jalan ke mal. Justru bahaya," akunya.

Baca Juga: 7 Dinas di Jateng Dilockdown! Penularan COVID-19 Gegara Mobilitas ASN

Berita Terkini Lainnya