Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Semarang, IDN Times - Asosiasi Masyarakat Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah (Amphuri) Jawa Tengah meminta pemerintah pusat untuk memperbaiki sistem antrean untuk proses keberangkatan ibadah haji pada jalur reguler.
Baca Juga: Masa Tunggu Sampai 40 Tahun, 391 Calhaj Semarang Pilih Batalkan Ibadah Haji
1. Pemerintah harus modifikasi sistem antrean
Ilustrasi Masjidil Haram, Makkah (IDN Times/Mela Hapsari) Menurut Ketua Amphuri Jawa Tengah, Endro Dwi Cahyono, dengan sistem antrean yang mencapai puluhan tahun lamanya membuat banyak calon jemaah haji (calhaj) yang membatalkan keberangkatannya.
"Mungkin perlu pembenahan atau modifikasi sistem antrean agar ada rasa keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Kan kasihan ada calon jemaah yang dapat antrean puluhan tahun. Lalu bagaimana mekanismenya ya harus ada perbaikan sistem antrean," kata Endro kepada IDN Times melalui sambungan telepon, Kamis (10/11/2022).
2. Pemerintah perlu memperbaiki diplomasi ke Saudi
Jabal Rahmah, Arafah, Makkah (IDN Times/Umi Kalsum) Endro berkata, sebaiknya pemerintah pusat kembali bernegosiasi dengan Kerajaan Arab Saudi untuk mengusahakan pengembalian kuota haji yang selama ini dialokasikan kepada pemerintah Indonesia.
Lebih jauh lagi, ia menuturkan pemerintah juga perlu memperbaiki cara diplomasinya supaya pemerintah Arab Saudi memulihkan kuota haji Indonesia menjadi 100 persen seperti sediakala.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
"Salah satu jalannya, kita minta pemerintah memperbaiki diplomasi dengan Saudi. Agar ada kebijakan dari sana yang harapannya ada pengembalian kuota haji yang full seperti keadaan sebelum pandemik," ujar Endro.
3. Amphuri data calhaj jalur khusus yang batal berangkat
ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho Pihaknya juga tak bisa memaksa calhaj yang berniat membatalkan keberangkatannya ke Tanah Suci Makkah. Amphuri yang selama ini menaungi biro haji dan umrah untuk jalur khusus, sejauh ini belum mendapat informasi lanjutan seberapa banyak calhaj yang membatalkan keberangkatannya ke Makkah.
"Kami sudah terima infonya kemarin dari berita-berita yang muncul. Ya kita tidak bisa memaksa yang membatalkan keberangkatannya. Kalau Amphuri kan mengelola jalur haji khusus. Cuman belum ada laporan yang pasti dari biro berapa banyak calon jemaah yang batalkan keberangkatan. Artinya belum ada jumlahnya yang masif," ungkapnya.
Baca Juga: Gegara Alasan Usia, 6.888 Calhaj Asal Jateng Batalkan Keberangkatan