BMKG Imbau Petani Waspadai Hujan Tipuan, Bisa Merugikan
Harus teliti hitung masa tanam nih
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Para petani yang beraktivitas di lereng Gunung Ungaran diminta untuk mewaspadai kemunculan hujan tipuan selama memasuki peralihan musim menuju penghujan.
BMKG mendeteksi munculnya hujan tipuan hanya dalam hitungan menit justru memicu kerusakan benih padi yang terlanjur disebar di ladang pertanian.
"Petani jangan euforia karena saat ini ada hujan tipuan. Jadi hujan deras cuma beberapa menit, tapi besoknya panas lagi. Ini bisa merusak tanaman jika tidak kuat," ungkap Herizal, Deputi Klimatologi BMKG saat ikut hadir dalam sekolah iklim di Hotel Wujil Ungaran, Jumat (15/11).
Baca Juga: Musim Hujan Tiba, 30 Daerah di Jateng Ini Rawan Longsor
1. Hujan tipuan muncul beberapa menit saja
Pihaknya menekankan bila hujan tipuan kerap muncul hanya beberapa menit atau beberapa jam. Setelahnya keesokan hari justru berganti dengan cuaca panas yang menyengat.
Hujan tipuan, paparnya biasanya muncul secara sporadis di satu wilayah saja. Ia pun mengimbau kepada para petani untuk menahan diri minimal 10 hari untuk memulai menanam padi.
"Bibit yang bagus, pupuk bagus, dan lahan yang bagus bisa diolah sedemikian rupa. Tapi perubahan iklim sulit diprediksi. Maka kita minta petani di Ungaran cermat menghitung masa tanamnya supaya gak merugi," katanya.
Editor’s picks
Baca Juga: Warga di 199 Desa yang ada di Banjarnegara Rawan Terkena Longsor
Baca Juga: Masuk Pancaroba, 126 Rumah Rusak Berat Dihantam Puting Beliung