TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Brokohan Pedhet, Cara Unik Peternak Salatiga Rayakan Kelahiran Anak Sapi

Para peternak senang banyak pedhet yang lahir

Wali Kota Salatiga Yuliyanto mendatangi acara brokohan pedhet di Kelurahan Argomulyo. (Dok. IDN Times/bt)

Salatiga, IDN Times - Jika brokohan pada umumnya untuk menyambut kelahiran jabang bayi. Namun, para peternak sapi di Kota Salatiga mengadakan ritual brokohan dengan cara yang unik. 

Acara brokohan pada Rabu (16/3/2022), diadakan oleh para peternak di lokasi kandang sapi. Usut punya usut, rupanya sejumlah peternak menggelar acara brokohan karena saking senangnya melihat hewan kesayangannya telah melahirkan. 

Di bulan Maret 2022 saja, menurut pengakuan para peternak Rukun Santoso Satu di Dusun Tetep Wates, Kelurahan Argomulyo, sudah ada tujuh anak sapi alias pedhet yang telah lahir. 

Baca Juga: Sidak ke Salatiga, Airlangga Hartarto Temukan Minyak Goreng Masih Mahal

1. Brokohan diadakan untuk merayakan lahirnya anak sapi

Ilustrasi sapi. (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Maka dari itu, Ketua Kelompok Ternak Rukun Santoso Satu Argomulyo, Sutardi mengaku, dirinya menginisiasi acara yang disebut sebagai Brokohan Pedhet Koloni.

"Kami bersyukur bisa terus berkembang menuju modern, maju dan mandiri," ujarnya, Rabu (16/3/2022). 

Ia berkata, sebenarnya brokohan sebagai wujud syukur atas kelahiran dengan harapan mendatangkan keberkahan dan keberhasilan pada budidaya sapi. Ia sengaja mengadakan brokohan untuk merayakan kelahiran pedhet.

"Kan biasanya buat bayi. Tapi karena dilakukan oleh kelompok ternak, jadi brokohannya untuk pedhet," tuturnya. 

2. Peternak Rukun Santoso berhasil kembangbiakan ratusan sapi

Ilustrasi Peternakan Sapi Perah (IDN Times/Shemi)

Kelompok Ternak Rukun Santoso semula memperoleh bantuan 50 sapi pada 2015 dari pemerintah. Kemudian seiring berjalannya waktu, para peternak mampu mengembangbiakan sapi piarannya menjadi 146 ekor. 

Total saat ini terdapat 300 lebih sapi yang berhasil dikembangbiakan oleh paguyubannya.

"Semuanya ada 300 lebih, tapi sebagian sudah dijual dan sisanya ada 146 ekor," ungkapnya. 

3. Tidak malu dengan profesi peternak sapi

Wali Kota Salatiga Yuliyanto saat ikut merayakan brokohan pedhet di Kelurahan Argomulyo. (IDN Times/Istimewa)

Ia menjelaskan, setiap hasil penjualan sapi mampu meningkatkan kesejahteraan kelompok. Tak jarang para peternak berhasil menyekolahkan anaknya sampai lulus kuliah.

"Saya tidak malu disebut peternak sapi. Malahan kita bangga," katanya.

Baca Juga: 876 Tenaga Harian Lepas Tetap Bisa Kerja di Pemkot Salatiga

Berita Terkini Lainnya