Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Salatiga, IDN Times - Danrem 073/Makutarama, Kolonel Infanteri Purnomosidi mengecam pernyataan anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon yang menyebut TNI seperti gerombolan organisasi masyarakat (ormas).
Baca Juga: Eks Menaker sampai Danlanal Semarang Diusulkan Maju Pilkada Salatiga
1. Effendi Simbolon tidak pantas ucapkan TNI sebagai gerombolan
Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon dalam rapat Komisi I DPR RI pada 27 Januari 2020. (www.dpr.go.id) Menurutnya, perilaku Effendi Simbolon sangat tidak pantas. Bahkan perkataan Effendi telah melukai hati para prajurit TNI di seluruh Indonesia, khususnya yang bertugas di Salatiga.
"Sehingga sangat naif sekali kalau ada anggota DPR yang mengatakan TNI seperti gerombolan, apalagi itu disampaikan anggota DPR yang mewakili rakyat di dalam lembaga terhormat. Sangat tidak pantas," ungkapnya, Rabu (14/9/2022).
2. Danrem Makutarama tegaskan tetap tegak lurus pada Jokowi
(Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan Ibu Iriana Jokowi) ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari Lebih lanjut, Purnomo berkata, setiap prajurit TNI selalu tunduk terhadap segala perintah Presiden Joko "Jokowi" Widodo. TNI, lanjutnya, juga tetap menaati instruksi Panglima TNI, KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat) sampai tingkatan Panglima Kodam.
Ia menuturkan, seorang personel TNI memiliki sikap loyal yang tinggi yang telah terbukti dari tahun ke tahun.
"Kita tegak lurus pada presiden selaku panglima tertinggi, Panglima TNI, KSAD, pangdam bahkan sampai koramil, dan babinsa," bebernya.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
3. Danrem Makutarama tersinggung
Danrem Makutarama Kolonel Inf Purnomosidi. (IDN Times/bt) Sebagai TNI, prajuritnya juga dibekali pengetahuan tentang semangat TNI sebagai tentara pejuang, tentara nasional dan dekat dengan rakyat. Ia bilang, TNI tetap patuh dengan perintah atasan.
"Kapasitas saya komandan Korem, jadi harus siap melaksanakan perintah dalam menyikapi persoalan ini," ujarnya.
Secara tegas, dirinya mengaku tersinggung dengan ucapan yang dilontarkan Effendi Simbolon ketika rapat bersama KSAD, Jenderal TNI Dudung Abdurrahman dan Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa.
"Saya selaku pribadi anggota TNI dan Komandan Korem tersinggung dengan pernyataan tersebut. Kan yang diserang institusi," katanya.
Baca Juga: Minta Doa Biar Juara Lomba, Siswi SMP Salatiga Malah Dicabuli Tukang Pijat