TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Di Era 4.0, Garin Nugroho Sebut Indonesia Kehilangan Tokoh Humaniora

Kondisi saat ini jadi perebutan kekuasaan politik

IDN Times/Fariz Fardianto

Semarang, IDN Times - Sineas Garin Nugroho menyatakan saat memasuki era 4.0, peradaban kebudayaan milik bangsa Indonesia semakin merosot. 

Hal itu ditandai dengan tidak adanya sosok tokoh humaniora yang mengisi struktur di lingkungan pemerintahan pusat maupun daerah.

Baca Juga: PPTI Dorong Startup Optimalkan Teknologi di Era 4.0

1. Zaman sekarang tidak ada lagi ruang bagi tokoh humaniora

ANTARA FOTO/Anis Efizudin

Dengan kondisi yang terjadi saat ini, Garin menilai situasinya justru lebih menonjolkan urusan perebutan jabatan politik dan ekonomi semata.

"Karena sekarang tidak ada ruang bagi tokoh humaniora, maka negara ini jadi perebutan kekuasaan dan ekonomi semata. Urusan investasi sampai infrastruktur, tidak ada tokoh humaniora," terangnya, saat hadir dalam diskusi kebangsaan yang digelar di ICT Center, Undip Tembalang, Rabu (23/10).

2. Situasi yang terjadi saat ini banyak orang berebut jabatan politik dan bisnis

Pixabay.com/rawpixel

Ia menyatakan pada zaman dulu, banyak tokoh humaniora yang bermunculan menjadi para pakar di bidang pedesaan, bidang infrastruktur hingga percepatan pembangunan daerah tertinggal.

Namun yang terjadi saat ini justru sebaliknya. Banyak orang telah berlomba berebut jabatan bisnis dan politik. Sehingga pemerintah akan lambat-laun bakal kehilangan kepercayaan dari masyarakat. 

"Yang ada sekarang politik sedang ribut lalu minta tolong kepada masyarakat. Bukan upaya yang melayani masyarakat. Padahal, kasus-kasus seperti tenaga kerja, investasi seharusnya menempatkan tokoh humaniora. Jadi dia bisa melakukan kritik maupun mengisi struktur pemerintahan," kata sutradara film Soegija tersebut.

Baca Juga: Kritik Garin Nugroho atas Minimnya Ruang Kreativitas di Kota Besar

Berita Terkini Lainnya